Desain Grafis Bukan Desain Gratis

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

desain grafis bukan desain gratis

Desain Grafis adalah salah satu komunikasi melalui visual yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dari suatu produk/barang/jasa untuk dipublikasikan secara visual. tapi ada pula fenomena desain grafis bukan desain gratis.

Yup, di zaman yang serba digital ini, desain grafis merupakan salah satu cabang ilmu yang paling banyak diminati. Semua produk mulai dari bisnis UKM, media promosi, dan lain sebagainya banyak membutuhkan yang namanya desain grafis.

” Yaelah sama temen doang, mahal amat harganya, kan tinggal edit doang “

” Coba bikinin 3 design bro, abis itu ajuin gue ya “

” Mas minta tolong bikinin desain kaos yang ciamik dong, nanti siang aku tunggu hasilnya ya “

” Lu kan bisa design, tolong bikinin gue logo buat usaha warung gue dong, tar gue gratisin makan deh “

Anonymous, 2018

Celetukan kalimat diatas sering banget aku denger ketika seorang temen yang minta tolong untuk dibuatkan sebuah desain. Simple memang, tapi dari ke-simple-an ini bisa merembet ke berbagai faktor termasuk persahabatan, hehe. Oke nanti lanjut ya di paragraf bawah tentang kelanjutan cerita tentang ini 😀

Orang yang mempunyai keahlian di bidang desain visual biasa disebut desainer grafis. Tapi lebih banyak orang menyebutnya lebih umum yaitu desainer, meskipun banyak desainer lain yang lebih merujuk ke bidang ilmu tertentu seperti: desain interior, desain fashion, dan lainnya. Dan desainer pada dunia grafis adalah yang merujuk ke ilmu seni visual dalam bidang digital. Dalam keseharian para desainer grafis bisa banyak ditemui di pekerjaan seperti: tim promosi, tim marketing, operator digital printing, operator konveksi, dan lain lain.

Selain hobi traveling, aku juga mempunyai hobi desain grafis, menurutku desain grafis itu bisa membuat mindset seseorang menjadi lebih baik. Karena saat membuat suatu karya berupa logo desain maupun vector design, aku bisa mencurahkan imajinasiku yang berada dalam pikiran ke dalam sebuah visual digital, melalui sebuah perangkat desain grafik sebagai perantara. Secara tidak langsung jika mengeluarkan imajinasi itu akan memancing imajinasi lainnya yang belum tertuang. Dan seorang desainer grafis itu dituntut harus kreatif untuk menciptakan hal baru dalam sebuah visual digital.

Tapi apakah menjadi seorang desainer grafis itu menghasilkan? Banyak pertanyaan itu muncul dari beberapa temanku ketika menganggap desain grafis itu suatu pekerjaan yang tidak menghasilkan uang. Kadang aku hanya tertawa jika ada temanku yang menanyakan hal itu. kenapa? karena mereka bertanya yang tidak perlu dijawab. Kadang pekerjaan desain grafis itu dipandang sebelah mata. Sedih akutu.

Baca Juga : Tanya Veronika Asisten Virtual

Menjadi seorang desainer grafis

Tak pernah terpikirkan olehku untuk mejadi seorang desainer grafis, tuntutan pekerjaan membuatku cinta kepada bidang yang satu ini. Yak, aku bekerja di salah satu perusahaan advertising yang dituntut harus bisa membuat sebuah karya yang bernilai dan sesuai dengan keinginan client.

Aku bukan seorang lulusan Desain Komunikasi Visual universitas bergengsi, bukan juga seseorang yang mempunyai jiwa seni, karena harus kuakui bahwa aku tidak mahir dalam menggambar langsung diatas kertas gambar. Awal mula terjun di dunia desain grafis adalah untuk mencari ilmu baru yang mungkin bisa menjadi salah satu soft skill di masa depan kelak.

Karena aku tidak mahir menggambar, aku memutuskan untuk belajar menggambar digital. Aku hanya belajar dari sebuah buku, video tutorial dan banyak bertanya kepada teman yang terjun di bidang desain grafis. Karena seringnya berinteraksi dengan lingkungan desain grafis, sedikit demi sedikit aku mulai memiliki imajinasi dan ide yang harus dituangkan kedalam sebuah karya digital.

Software pertama yang aku sentuh adalah Corel Draw X3, sebuah software yang sudah tidak asing lagi di dunia desain grafis. Awalnya aku hanya sekedar membantu teman yang ingin dibuatkan desain untuk web banner, membantu teman untuk dibuatkan cover buku, lama kelamaan aku iseng-iseng membuat sebuah logo di salah satu penyedia contest membuat logo internasional yaitu 99design.com. Dan Alhamdulilah dari sebuah keisengan berkreasi, aku menjuarai sebuah contest membuat logo sebuah perusahaan otomotif.

Salah pilih? sama sekali tidak. Karena dengan terjun di dunia desain grafis, ini akan menjadi sebuah modal skill yang bisa dikembangkan lebih baik lagi kedepannya. Sampai sekarang pun hasil portfolio-ku belum begitu sempurna, karena itu aku harus belajar dan terus belajar sampai kapanpun. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitasku adalah menjadi seorang desainer grafis, Salah satu bidang seni yang aku pilih memang sangat tepat untuk mendukung pekerjaan sehari-hariku di perusahaan advertising sampai sekarang.

Desain Grafis adalah sebuah ide, waktu, dan hasil

Dalam bidang desain grafis, ada 3 faktor yang menjadi input maupun output yang dihasilkan.Faktor tersebut adalah ide, waktu dan pikiran. Ketiga faktor ini harus saling berhubungan satu sama lain. Karena jika salah satu tidak tercapai secara baik, maka output berupa hasil juga akan tidak mempunyai nilai seni dan informasi yang baik untuk disampaikan secara visual.

Bagaimana menggabungkan ke-3 faktor tersebut? itulah tugas seorang desainer grafis, tidak mudah untuk mencapai sebuah hasil yang final, karena ada faktor selera dari setiap client yang berbeda, kami desainer grafis harus tetap memutar otak jika sudah mendapatkan sebuah hasil, akan tetapi ditolak oleh client dan wajib revisi design.

Memang tidak mudah untuk menghasilkan suatu karya yang bisa diapresiasi oleh client, butuh sebuah ide yang baru, waktu yang singkat, dan hasil yang sangat memuaskan khususnya untuk client kita. Aku berfikir bahwa profesionalitas dan produktivitas adalah kunci utama untuk bisa sukses di bidangnya masing-masing, bukan hanya di desain grafis.

Suka duka menjadi seorang desainer grafis

Masih ingat dengan kalimat celetukan temanku di awal artikel ini? Yak, semua kalimat itu telah menjadi hiburan bagiku yang memilih menjadi freelancer desainer grafis. Sepertinya sudah biasa ketika seorang teman memiliki bakat tertentu apalagi dijadikan sebagai pekerjaan sampingan, pastinya hasil karyanya akan memiliki nilai plus dibanding yang lainnya.

Banyak suka duka ketika aku menjalani sebagai freelancer desain grafis. Tapi di dalam sebuah pekerjaan, wajar terjadi jika ditemui hal yang paling menyenangkan dan hal sebaliknya. Hal yang paling aku suka di pekerjaan ini adalah ketika membuat sebuah grafis, aku bisa mencurahkan seluruh kreatifitas tanpa batas, dan ide dalam sebuah imajinasi kasarku ini. Lama kelamaan kreatifitas dan ide itu akan selalu meningkat seiring bertambahnya pengalaman dalam dunia desain grafis.

Bukan hanya senang mendapatkan konsumen, tapi banyak juga pengalaman agak kurang enak ketika menghadapi “konsumen dadakan”. Konsumen dadakan adalah seorang konsumen dari kalangan teman dekat yang meminta tolong dibuatkan design dengan dibayar dengan ucapan “terimakasih” dan dalam deadline yang sesingkat-singkatnya. Secara garis besar pasti kalian mengerti kan ya?hehehe.

Bagaimana aku menghadapi konsumen tipe seperti itu? Aku biasanya mengambil positifnya saja, karena dengan hal seperti itu aku bisa melatih kedisiplinan dan kemampuan design secara tidak langsung. Yang paling terpenting adalah kita harus ikhlas mengerjakannya. Tapi semua itu memang tergantung dengan kondisi mood, tapi Alhamdulillah ketika ada pekerjaan itu aku selalu dalam kondisi mood yang baik.

Suka dan duka tersebut membuatku lebih tahan terhadap cobaan yang ada. Setiap aku menemui kendala, sebisa mungkin aku mengatasinya sampai benar-benar selesai. Biasanya akan cepat jenuh jika harus melakukan revisi design berkali-kali, tapi semua itu adalah tanggung jawab kita sebagai penyedia jasa. Dan yang paling utama adalah harus selalu mengutamakan kepuasan terhadap client, siapapun itu. Karena client adalah raja, tanpa mereka pekerjaan ini tidak akan bisa menghasilkan apapun kecuali karya.

Menjadi seorang freelancer design grafis sudah kulalui sejak tahun 2013. Dimana pada awal aku memutuskan memilih kerja sampingan ini aku masih perlu banyak belajar dalam bidang desain grafis. Aku menikmati pekerjaan sampingan ini, karena kulakukan sesuai hobi, dan aku tanpa beban dalam mengerjakannya karena dikerjakan ketika pekerjaan kantor sudah selesai semuanya. Di kantor aku bertanggung jawab terhadap pekerjaan kantor, dan jika di rumah aku bertanggung jawab terhadap pekerjaan sampinganku sebagai freelancer desain grafis.

Ide waktu dan hasil

Dari hobi menjadi sebuah penghasilan

Desain grafis memang hanya sebuah ilmu, ilmu dimana kita bisa mengkreasikan ide dan kreativitas, untuk membuat sebuah karya yang terkadang diluar ekspetasi kita. Dari situ aku bisa belajar apa arti dari sebuah karya. Perlu pemikiran khusus untuk membuat sebuah karya yang bisa diterima banyak orang.

Cemoohan dan kritikan selalu menjadi pendamping disaat percaya diri kita belum tumbuh semestinya. Tapi selalu yakinlah, disaat cemoohan dan kritikan itu datang, justru itu yang bisa membuat pemikiranku lebih berkembang dan selalu ingin menciptakan suatu karya baru.

Dari berbagai pengalaman membuat desain, aku memberanikan diri untuk memutuskan bahwa desain grafis adalah perkerjaan sampingan yang cocok untuk ditekuni. Pundi receh yang kudapatkan memang belum seberapa, akan tetapi rasa bangga bisa mengikuti alur apa yang sebelumnya aku belum tahu itu menjadi sebuah pengalaman yang berharga di kehidupanku.

Lambat laun, recehan ini bisa membuat hidupku lebih berarti, memang menjadi seorang desainer grafis, ini akan dijadikan peluang untuk menghasilkan portofolio yang sudah tak terhitung, bahkan file-nya saja lupa aku taruh dimana. Alhamdulillah untuk saat ini, aku bisa menabung sedikit demi sedikit untuk keluarga kecil dari sebuah desain. Aku saat ini telah menekuni menjadi desainer banner toko di sebuah marketplace nasional. Pekerjaanku mulai dihargai untuk skala nasional dan sudah dipercaya oleh beberapa seller marketplace. silakan kunjungi gudangvector untuk kepo lebih lanjut hehe.

Meskipun aku menyadari, bahwa hasil desainku tidak seprofesional desainer handal dalam negeri, tapi setidaknya aku sudah percaya diri dengan hasil karyaku sendiri. Bukan tentang egoisme, juga bukan tentang kesombongan. Tapi kalian harus merasakan segala sesuatu yang dibuat oleh jerih payah sendiri itu lebih nikmat tiada duanya.

Desain Grafis bukan Desain Gratis

Kata-kata sub judul ini memang sering kulihat di mana-mana. Aku pun memang merasakan, bahwa desain itu oleh segelintir orang dianggap mudah karena kita sudah sering berhubungan dengan software pengolah desain. Tapi kenyataannya? tidak semudah itu ferguso! Menggunakan software pengolah desain itu mudah, tapi yang mahal adalah idenya. Bagaimana sebuah karya dikatakan baik akan tetapi tidak memiliki arti filosopi yang bisa kita ambil nilai positifnya.

desain grafis bukan desain gratis

Terkadang jika seorang teman membutuhkan bantuan membuatkan desain, aku juga ingin membantu, Tapi caranya harus lebih tepat,jangan asal minta tolong aja. Bukannya ingin dihargai, akan tetapi sebuah proses desain itu membutuhkan ide dan konsentrasi tepat untuk menyelasaikannya.

Baca Juga: Pelatihan Barista dan Usaha Warung Kopi

Oke contoh kasus aja, aku hidup dari sebuah hasil desain, temanku minta tolong dibutkan logo untuk usahanya dengan dibayar ucapan terimakasih. Fair?. Oke sekarang aku balik, aku ingin jajan di tempat usaha temanku yang baru itu, tapi kubayar dengan ucapan terimakasih. dan temanku itu hidup dari usahanya. Sama kah?. Sama-sama cari uang dengan jalannya sendiri, kecuali kalau aku memang berniat menawarkan jasaku dengan gratis, itu malah lebih puas dan bangga sih kalau menurutku.

Bukannya aku ingin merasa dihargai, tapi lihat dari sisi lain. Semua orang ditakdirkan mencari rejeki dengan jalannya sendiri-sendiri. Sengaja mungkin tidak, akan tetapi sedikit peka itu akan lebih baik. Sebuah renungan ini memang bisa menjadi besar di kemudian hari jika kita terlalu serius menanggapi. So, santai aja kayak di pantai bro.

Sebuah Harapan dari Sebuah Visual Grafis

Tentunya kedepannya aku akan terus mengasah kemampuan di bidang desain, karena menurutku, “Belajar itu tidak harus mencapai institusi, akan tetapi belajar itu bisa dari pengalaman hidupku yang bisa dijadikan inspirasi bagi orang lain.” Dengan memilih jalan menjadi sebuah freelancer desain grafis, tentu aku harus siap menghadapi berbagai hambatan dan rintangan dalam hidup ini.

Yang paling utama adalah bisa membahagiakan keluarga kecilku dari sebuah karya yang tercipta. Ide, waktu, dan hasil adalah 3 hal utama yang harus dipegang teguh dalam sebuah pekerjaan yang aku tekuni sekarang. Jadi yang kurasakan sekarang adalah aku sangat bangga bisa terjun ke dunia desain grafis ini. Selain itu, dari desain grafis aku bisa mendapatkan banyak relasi. Karena dengan banyak relasi, Insya Allah jalan rejeki akan terbuka lebar. Silaturahmi itu adalah segalanya.

Semoga cerita pendek ini bisa menghibur kalian semua. Jika berkesan bisa dibagikan kepada teman terdekat maupun keluarga kalian. Sesungguhnya masih banyak yang belum sempurna dari artikel ini. Kedepannya aku akan berusaha lebih baik lagi dan ada niat kecil untuk menambah wawasan baru dengan terjun di dunia blog ini. sampai jumpa di artikel selanjutnya, Salam olahraga!

5/5 - (1 vote)

95 thoughts on “Desain Grafis Bukan Desain Gratis”

  1. Suka banget dengan judulnya, emang fenomena yang masih happening walaupun ini ditulis sekitar 5 tahun lalu. Bisa dibilang sedih sih, tapi ya mau digimanain lagi? mungkin ini bisa pengingat untuk kita meningkatkan personal branding supaya bisa “dinilai mahal” oleh orang lain.

    Reply
  2. Saya masih manggunakan Photoshop, rencana pengen menekuni coreldrow biar lebih ok
    Emang seh tahunya orang dikiranya mudah. Tapi ya tak apalah, walau hanya mendapatkan kan pulsa sepuluh ribu

    Reply
    • Iya mas lebih enak corel draw klo aq, sebenernya tergantung enaknya masing-masing sih mas hehe.
      Klo dilihat mudah mas, klo dilakoni bisa merasakan sndiri kyknya heheh

      Reply
    • Namanya juga hidup mas, aku kadang males klo nagih2 malah bisa memecah belah silaturahmi. Yang penting ikhlas itu malah lebih baikk hehe

      Reply
  3. SETUJU BANGET. Haduh. Harusnya masyarakat tuh perlu tahu bahwa ngga ada yang namanya gratis di dunia ini, apalagi desain grafis. Effortnya itu loh

    Reply
    • Sepertinya udah mnjadi doktrin dari dulu deh kayaknya mbak jadi mendarah daging hahaha, klo dimintain tolong kadang ga enak juga minta tarif klo ke temen sndiri, tapi di sisi lain,, tau lahh hahaha

      Reply
  4. Halo, Mas Aldhi apa kabar? Wah jadi mas ini seorang desain grafis juga senang ngeblog ya… mantul euy! Iya dong jerih payah orang yang melakukan grafis begini kudu diapresiasi dewngan bayaran yang seharusnya, jangan tau2 maunya digretongin hihihi 🙂 Kadang suka sebel sm teman baik malah minta gratis ya kudunya malah dilebihin bayarnya wkwkwkwk.

    Reply
    • Halo mbak Nurul, iya nih desain grafis cuma sebagai freelance aja. Tapi klo ditekuni ya lumayan juga, ehhhe
      Kalo masalah temen yang model begini aku suka gemes sebenernya sih 😀

      Reply
    • Iya mbak FIdy, selamat menunaikan ibadah puasa ya:)
      iya mbak hars selalu kreatif, tp rata2 klo di lokal kurang begitu dihargai 😀

      Reply
  5. Yeeah di sekeliling kita memang ada aja yang suka memanfaatkan teman sendiri. Pembahasan yang keren mas. Sukses ut bakatnya yang jago desain (kadang) gratis hehehe

    Reply
  6. ga ada harga teman untuk sebuah karya meskipun ke teman, rasanya ga dihargai, kemarin aku kesel beut sama postingan di twitter, seorang desain grafis yang bikin requestan temen kurang ajarnya. Biasanya si desainer ini bayar diawal baru dibikinin, tapi karena temennya minta bikin dulu baru dibayar, dan karena temen juga diiyain sama desainernya.

    Desainer : “Desain loe udah jadi nih, gw email ya terus bayar”
    Teman kurang ajar : ” ga usah jadi, gw udah putus sama pacar gw, ga usah diemailin”
    Desainer : ” lah, bayar dulu lah”
    Teman kurang ajar : ” lah ngapain gw bayar, kan gw ga minta diemailin”

    si desain grafis ngeposting hasil percakapannya sama teman kurang ajarnya, dengan menyamarkan nama teman kurang ajarnya sih.

    tapi kesel banget jadinya, RT an threadnya pun ribuan

    Reply
    • haha udah dibikinin susah2, udah putus malah gjd dibayar,
      sering aku kejadian kayak gini karena yang dimana2 klo design minimal DP dulu buat tanda jadi. memang tergantung probadi masing2 designernya sih klo masalah ini..
      aku sih cuma 1, diluar negeri desainer itu sangat dihargai karyanya, tapi klo di negara kita?
      wasalam 😀

      Reply
  7. wah kalau ane terus terang nggak bisa desain grafis gan, soalnya nggak paham sama software/program seperti corel photosot,, jadi nya milih desain gratisan heheheh 😀

    Reply
  8. qiqqiiqiqiq..
    Lah kok saya ngakak baca ini.
    Soalnya ini umuuummmmm banget, dan selalu terjadi di manapun.
    bahkan tenaga aja sebaiknya dihargai, apalagi ide yang tertuang dalam sebuah disain.

    hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, semoga kita semua bisa jadi orang yang tahu diri dan belajar menghargai karya orang meski teman sendiri, eh justru teman sendiri sih yang sebaiknya ditolong dengan membayar mahal karyanya biar dia semakin semangat 🙂

    Reply
    • sebuah karya klo di Indonesia cukup dengan terimakasih
      banyak bangte kejadian hehe
      bukannya apa-apa sih, biar berkembang aja dunia desain grafis di Indonesia. 😀
      karena jarang peminatnya

      Reply
    • iya mas,, ide itu yg mahalnya malah,,
      sebenernya gampang kalo tinggal corat coret aja mah hahaha
      makasih mas udah berkunjung

      Reply
    • d blog aku pengen simple mas, jadinya ga load lama hehe
      ini aja udah trlalu load nya lama,,
      ada khusus web sndiri buat grafis mas,, gudangvector.com haha
      boleh klo mau berkunjung

      Reply
  9. Seorang desainer grafis memang harus memiliki imajinasi yang tinggi agar bisa berkreasi untuk menciptakan bentuk.. Seep dah.. oh iya Desain grafis berubah jadi desain gratis 😀 itung-itung beramal mas

    Reply
    • amal dan menyambung silaturahmi mas klo nemu model bgituan,, ditanggapi positif aja,,tp ya gemes sih sbnrnya 😀

      Reply
  10. dan saya paling benci dengan kalimat “cuma mindahin segaris doang” dikira mindahin gak pake perhitungan kali ya, terus di kasih harga malah nawar, saya benci banget kalau ada yg menyepelekan desainer grafis dengan nawar harha yg gak kira kira

    Reply
    • mindah garis aja harus motong klo nyambung sama path lain haha
      liatin nodenya itu yg bikin pusing,
      mungkin desain grafis di indonesia sudah dikodratkan bgitu mas

      Reply
  11. Kalau tak banding-bandingin, ngeblog sama ngedesain itu tahap-tahap dan “bikin enjoy-nya” itu hampir sama. Lumayan menguras waktu, tapi kalau udah jadi, ya…ada kepuasan tersendiri.

    Keren mas, udah bisa menang di 99design. Saya dulu nyoba di market nasional (sribu) aja enggak pernah lolos. Hahaha. Sedih

    Reply
    • iya mas hampir sama, tahapannya ngblog sama desain,
      sama bikin rumit dan bikin kopyor.
      iya mas Alhamdulillah, tapi skrg ga ikut lagi, ga sempet soalnya udh sibuk di kerjaan,,
      desain grafis skg cuma freelance heheh

      Reply
  12. saya seneng gambar tapi ga jago gan, saya biasanya pakai corel tapi sekarang beralih ke inkscape…
    gambar itu memang ga gampang, butuh ketenangan dan kesenangan, mereka yang minta gratis itu… ah sudahlah… hehe

    Reply
    • inkscape memang mantap sih,, auto tracenya rapi hehehe
      ya bgitu lah gan,, gratis memang lebih mantap 😀

      Reply
  13. dilematik jago desain grafis yaaa mas.. malah jadi desain gratis deh.. hihi..
    tapi insyaallah kalo ikhlas malah jadi sumber pahala dan banyak berkah mas.. hehehe..
    tapi kalo ngelunjak sih ngeselin juga yaa.. hehehe

    Reply
  14. Sudah lama juga ya mas menekuni bidang desain grafis ini. Makasih sudah berbagi cerita. Memang kudu sabar ya kalau ada teman minta tolong seperti itu. Kalau aku pasti sudah sebel.

    Semoga sukses selalu ya.

    Reply
  15. Menurut saya gatau diri aja tuh orangnya masa makasih doang sih wkwkwkwk
    iya sih ngedesain itu susah banget sepertinya, karena saya juga pernah minta dibikinin design sama jasa desain agak lama juga prosesnya ya mungkin susah kali ya hehehe

    semangat terus bikin design nya ya…

    Reply
  16. Pernah juga mengalamin hal kayak gini dan sampai dia bilang ‘kan kita teman’. Rasanya agak keselnya gitu dengarnya. Padahal saya yang cari font untuk foto blog saja, bisa seharian. Belum lagi kayak mas yang harus mencari referensi lain dan terus mengembangkan ide agar desain semakin cakep dan bersaing dengan desainer yang lain. Bikin ngelus dada dengarnya..

    Reply
    • teman tapi ganas hahaha
      iya mas,, cari font aja memang perlu ide dan kreatifitas khusus,,
      belum nyamain simterisnya,, trus dijadiin filosofinya klo pas buat logo,,
      pokoknya maknyusss otaknya kopyor hahaha

      Reply
  17. Langkahya mirip dengan menulis ya mas, yakni Ide, waktu (proses) dan hasil. Tapi seperti biasa mas banyak yang bilang desain itu gampang seperti cerita mas tentang font. Saya pernah mencoba mencari font hanya untuk foto blog saja menghabiskan waktu seharian. Itu baru font aja, belum lagi hal lain seperti pengaturan warna, membaca referensi dan masih banyak lagi (eh malah curhat). Jadinya gak bisa dibilang sebagai harga teman tu..

    Reply
    • yup menulis dan menggambar digital secara garis besar sama mas,,
      bedanya klo pas nulis kadang ada aja ide cemerlang dtg,, eh tp kl lagi pas design, yg ada nyeduh kopi trus karena kopyor hahaha

      Reply
  18. Tetapi semangat para krative’s meskipun banyak yang tidak menghargai. Postif thinking aja, mungkin mereka belum tahu usaha dan pemikiran kita 😉

    Reply
    • selalu positif thinking kak aku,,
      karena klo kita pikirannya positif, Insya Allah kedepannya bakal selalu bertemu hal positif :d

      Reply
  19. Artikel ini perlu dibaca banyak orang. Nendang, menghujam sasaran. Saya setuju sekali bahwa apa pun yang berkaitan dengan cipta, karya, dan rasa, sejatinya perlu dihargai. Bukan saja materi, tetapi juga sikap empati.

    Reply
    • cipta karya dan rasa memang selalu berhubungan ya mas,, dapet ilmu dan wawasan baru nih, quote yg bagus mas ..
      makasih mas Nodi sudah berkunjung 😀

      Reply
  20. Aku salut sama seseorang yang kreatif, tapi sedih juga ya mas sampe ada celetukan yang bikin ngganjel ehhehehe semangat terus ya buat mas sama buat para semua desain grafis di Indonesia, MERDEKA!!!

    Reply
    • ganjelan itu harus dihadapi mau nggak mau mbak wkwkw
      mau gimana lagi, namanya juga hidup, kadang diatas kadang kepontal 😀

      Reply
  21. Hahaha, ini asli sih emang keresahan dari seorang desainer grafisnya langsung. Saya nggak bisa desain grafis, tp alhamdulillah sampai skrng selalu berusaha menghargai teman-teman yg jago desain.

    Saya inget dulu ada kakak angkatan saya di kampus, dia udah jago banget lah soal beginian. Terus tuh ternyata ada dosen yg tau kalau dia jago desain grafis, nah si dosen ini minta tolong buatin infografis penelitiannya di kertas yg gede banget (lupa ukurannya, pokoknya gede kayak poster) demi tugas presentasi penelitian si dosen tsb. Kakak angkatan saya itu ngerjain deh dari pagi sampe hampir maghrib, dan nggak dibayar apa2. Dikasih makan siang sama dosennya juga kagak kayaknya deh. Saya aja liatnya kasian ckckc

    Reply
    • keresahan yang tak berujung mas..
      udah pada sering juga sih, aku sih anggapnya bantu aja sebenernya
      tpi kl terlalu sering ya gimana lagi wkwkw
      itung2 nambah pengalaman desain, bukan juak mahal juga sih 😀

      nah lho, kakak angakatnnya pasti kopyor itu semalaman ga tidur kkwwk
      paling ngga donat selusin udah bahagia aku mah

      Reply
    • iya mbak, gatau yah klo udah kopyor banget pas cari ide biar pas n proporsional wkwkw
      indonesia mbak biar lah gpp 😀

      Reply
  22. Iyeesssss aku sering banget dapat kalimat2 yg kau tulis diatas itu lek wkwkkwkwk fix DESAIN GRATISSS. Membantu sih membantu yah lek tp seharus tmn kita jg tahu lah posisi kita, ben podo2 penak, wuuu penak wkkwkw.

    Reply
  23. “Mas, bikinin aku desain yang apik, dong”

    “Yaelah, gitu aja ndak mau napaaa ..”

    Hahhaaha …
    Maaf ikut-ikutan jadi nanya kayak percakapan diatas

    Ngga nyangka, ternyata keahlian teman bloggerku ini seorang desain grafis handal, looh …
    Udah gabung di gudangvector pulaaak ..

    Congrat, ya
    Juga sekalian mau ngucapin congrat buat .. , tampilan blognya ada yang baru …
    Itu, tuuuuh .. yang halamannya muncul di tengah artikel .., dah ngga polosan lagi

    Hehehe 🙂

    Reply
    • haha iya mas,, aku baru terjun sih sebenernya
      ternyata hasilnya lumayan lah buat beli promild ahhahaha
      iya nih mas, gudangvector aku rintis sendiri dari awal mas 😀
      ealahh tampilan baru itu toh? haha iseng2 mas recehan wkkwkw

      Reply
  24. Wow, keren tulisannya, nambah informasu dan wawasan bagiku. Ngomong-ngomong, sebagai editor freelance aku juga kerap mengalami hal serupa…. ada teman minta dieditkan segepok halaman tulisannya, terus nawar sampai 99 persen gitu buat ongkosnya… katanya, “Kan ngedit doang?” cailahhh, kalau memang bisa ngedit sendiri, ngapain minta tolong eikeehhh… hahaha….

    Reply
    • nah bener kan mbak? nawarnya afgan banget kl temen sndiri
      mau ga dibuatin gak enakk,, tapi kl dibuatin kok kayak ngelunjak
      jadi serba salah ahhaha

      Reply
      • “Desain Grafis Bukan Desain Gratis” kata ini sangat tepat jika di kait kaitkan dengan Money internet….banyak para netter yang menghasilkan uang dari intenet dengan menjual jasa, termasuk jasa desain grafis….

        namun terkadang suasana jadi sedikit kacau jika yang pengen desain temen ngeblog,,,,saya sering mas bikinkan temen logo blog, yang berakhir dengan kata trimakasih

        Reply
        • haha,, desain grafis bukan desain gratis,,
          fenomena yg sakral emang mas,,
          apalagi klo udah ditodong ” ayo lah sama tmn sndiri ini”

          Reply

Leave a Comment