Serunya Pendakian Gunung Prau via Wates Temanggung

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Mendaki gunung itu bikin ketagihan kah? Mendaki gunung itu bikin capek, kan? Apa enaknya sih mendaki gunung? Pertanyaan default itu sering muncul ketika temanku yang berbeda hobi bertanya padaku tentang olahraga mendaki gunung. Yak, mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang banyak digandrungi oleh anak muda. Memang tidak semua orang menyukai hobi mendaki gunung ini, karena alasan pribadi masing-masing.

Tapi bagiku, mendaki gunung itu adalah sebuah olahraga yang bisa mengendalikan ego pribadi, melatih kesabaran, dan yang paling penting adalah bisa menikmati alam yang indah ini secara langsung. Kali ini aku akan sedikit berbagi pengalaman saat melakukan pendakian ke gunung prau via jalur Wates, Temanggung.

Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing
Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing

Banyak deretan gunung yang berada di Jawa Tengah mempunyai keindahan alam yang luar biasa. Salah satu ciptaan Tuhan yang harus dinikmati dan dilestarikan ini selalu meninggalkan cerita yang menarik untuk dibagikan kepada semua orang. Termasuk kepada orang yang mempunyai hobi bertualang di alam bebas. Pastinya sangat familiar banget kan?

Baca Juga: Pendakian Gunung Kembang via Blembem

Gunung Prau

Gunung Prau merupakan salah satu gunung medium, yang terletak di perbatasan 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Wonosobo. Gunung Prau ini tepatnya terletak di dataran tinggi Dieng. Jawa Tengah. Gunung Prau ini tergolong medium karena mempunyai ketinggian diantara 2000 mdpl hingga 3000 mdpl(meter diatas permukaan laut). Gunung Prau mempunyai ketinggian 2565 mdpl.

Baca Juga : Tanya Veronika Asisten Virtual

Gunung Prau merupakan puncak tertinggi yang berada di dataran tinggi Dieng, dengan beberapa puncak kecil yang terhampar disekelilingnya. Jalur trek pendakian Gunung Prau ini mempunyai keindahan alam yang luar biasa. Punggungan gunung di samping kanan, dan keanekaragaman flora dan fauna yang bisa kita nikmati saat perjalanan menuju puncak.

Puncak Sabana Gunung Prau
Puncak Sabana Gunung Prau

Puncak Gunung Prau merupakan hamparan padang rumput luas dan bukit-bukit kecil. Sabana rumput ditumbuhi beberapa pohon kecil. sehingga kita bisa berfoto dengan latar belakang sabana untuk hasil foto yang instagramable banget.

Jalur Pendakian Gunung Prau memiliki banyak jalur, diantaranya: Jalur Wates, Jalur Patak Banteng, Jalur Kalilembu, Jalur Pranten, Jalur Kenjuran, dan beberapa jalur lainnya. Jalur resmi dan paling banyak diminati adalah jalur pendakian gunung prau via patak banteng. Karena letak basecamp berada di Kawasan Wisata Dieng, mungkin bisa dibilang lebih ramau daripada jalur lainnya.

Baca Juga: Gunung Merbabu: Pesona Keindahan Sabana di Ketinggian 3142 mdpl

Route Jalan menuju Basecamp Pendakian Gunung Prau via Wates

Kali ini aku akan berbagi pengalaman mendaki Gunung Prau via desa Wates, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Jalur ini belum begitu ramai, karena akses menuju desa Wates masih belum banyak pendaki yang mengetahuinya. Memang agak sedikit jauh dan memutar, karena desa Wates ini berada di bagian utara Gunung Prau.

Pendakian Gunung Prau via Wates ini terletak di desa Wates, kecamatan Wonoboyo, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Akses jalan menuju desa Wates agak sedikit berkelok dan menanjak. disarankan menggunakan kendaraan sendiri seperti sepeda motor. Karena lebih simple dibandingkan kendaraan roda 4.

Perlu diketahui jalur jalan menuju basecamp gunung prau via wates ini banyak tanjakan dan turunan, kalian harus benar-benar memperhatikan kondisi kendaraan jika ingin mendaki via desa Wates ini. Jangan sampai ada trouble di jalan, bengkel yang berada di daerah ini sangat jarang sekali.
Rute Semua Kota > Temanggung > Parakan > Ngadirejo > Muntung > Wonoboyo > Desa Wates

Petunjuk google maps diatas bisa dijadikan acuan agar bisa sampai ke basecamp pendakian desa Wates. Dijamin sampai kok, karena dulu aku hanya berandalkan GPS untuk sampai ke basecamp pendakian Gunung Prau via Wates ini. Koordinat tepatnya yaitu 7°13’30.6″S 109°57’35.7″E / -7.225159, 109.959906 . Bisa di save yah koordinat ini, siapa tahu diperlukan suatu saat nanti, hehe.

Pendakian Gunung Prau via Wates Temanggung

Basecamp pendakian Gunung Prau via desa Wates ini sangat mudah ditemui. Karena berada persis di pinggir jalan desa. Terdapat papan nama yang menunjukkan bahwa tempat itu merupakan basecamp. Basecamp di desa Wates ini dikelola oleh warga setempat. Disini juga sudah tersedia tempat parkir motor yang cukup luas. Dengan merogoh

Di basecamp ini juga menjual juga berbagai aksesories pendakian dan menyewakan peralatan pendakian. Tidak lupa untuk relawan keselamatan/ Ranger disini sangat aktif sekali menyambut pendaki yang baru datang di basecamp. Seperti biasa jika baru datang di basecamp silakan mengurus simaksi terlebih dahulu ya. Biaya retribusi hanya sebesar Rp.10.000 per orang, dan pastinya dibekali peta yang sudah diperbanyak oleh pengelola.

Baca Juga : Tips Mendaki Gunung untuk Pemula

Setelah mengurus simaksi, saatnya melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung Prau. Kondisi kesehatan fisik harus benar-benar dijaga, karena trek pendakian ini agak sedikit panjang dan landai. Berikut Estimasi perjalanan pendakian gunung Prau via Wates.

Basecamp – Pos 1 Blumbang Kodok

Dari basecamp menuju Pos 1 ini melewati hamparan ladang milik warga. Waktu yang ditempuh yaitu sekitar 1 jam perjalanan. Disini kalian bisa menikmati luasnya ladang warga dengan berbagai macam tanaman buah dan sayuran. Jangan lupa untuk berfoto terlebih dahulu untuk dokumentasi perjalanan.

Pos 1 Gunung Prau via Wates
Pos 1 Gunung Prau via Wates

Pos 1 – Pos 2 Cemaran

Dari Pos 1 Blumbang Kodok menuju Pos 2, kalian akan melewati area pepohonan dan hutan dengan trek yang tidak terlalu terjal, trek ini selama perjalanan berupa akar dan tanah, disarankan jika musim hujan untuk memakai sepatu, karena jalanan akan mejadi licin ketika cuaca hujan. Estimasi perjalanan waktu untuk sampai ke Pos 2 adalah sekitar 30 menit.

trek akar pohon pendakian gunung prau
Trek akar pohon pendakian gunung prau

Pos 2 – Pos 3 Sudung Dewo

Perjalanan menuju Pos 3 pohon yang ditemui akan semakin lebat dan sebagian besar berhiaskan lumut hijau yang menambah kesan segar selama perjalanan. Kalian akan menemui persimpangan menuju air terjun, jika mengambil arah kanan,kalian akan bertemu dengan air terjun dan jika mengambil arah kiri kalian akan menemui Pos 3. Di sepanjang perjalanan sudah tersedia papan penunjuk jalan, sehingga jangan khawatir akan tersesat. Estimasi perjalanan waktu untuk sampai di Pos 3 yaitu sekitar 30 menit.

trek tanjakan pendakian gunung prau via wates
Trek tanjakan pendakian gunung prau via wates

Pos 3 – Camp Area

Berlanjut perjalanan Pos 3 menuju camp area, vegetasinya akan semakin berkurang dan semakin terbuka sesuai dengan ketinggiannya. Di trek ini, kalian akan melewati tangga yang panjang dan melewati Plawangan yang bisa menikmati pemandangan yang indah dari ketinggian sekitar 2100 mdpl sebelum akhirnya sampai di camp area. Estimasi perjalanan waktu dari Pos 3 menuju camp area memakan waktu sekitar 45 menit. Kalian bisa mendirikan tenda untuk bermalam di camp area atau puncak. Karena baik di camp area maupun puncak, sabananya sangat luas, cukup untuk puluhan tenda.

Camp area pendakian Via Wates
Camp area pendakian Via Wates

Camp Area – Puncak

Dari camp area menuju puncak akan menghabiskan waktu sekitar 20 menit. Jika ingin mendirikan tenda di puncak, carilah tempat senyaman mungkin karena puncak Prau terbilang luas dan cocok untuk mendirikan dimana saja. Dari puncak Prau kamu akan melihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang gagah menjulang seperti gunung kembar.

Puncak Gunung Prau pendakian Via Wates
Puncak Gunung Prau pendakian Via Wates

Estimasi Waktu Perjalanan Pendakian Gunung Prau via Wates

  • Basecamp – Pos 1 (1 Jam)
  • Pos 1 – Pos 2 (30 menit)
  • Pos 2 – Pos 3 (30 menit)
  • Pos 3 – Camp Area (45 menit)
  • Camp Area – Puncak (20 menit)

Baca juga:

Kelebihan pendakian Gunung Prau via Wates

Pendakian gunung prau via wates ini memiliki beberapa kelebihan dan mungkin tidak ada di jalur lain menuju puncak gunung prau. Aku merangkum beberapa alasan mengapa pendakian gunung prau via Wates ini harus dicoba, diantaranya

  • Jalur pendakian yang masih asri dan hijau, karena terhitung masih baru.
  • Pendaki yang melalui jalur ini belum banyak, sehingga leluasa untuk menikmati perjalanan.
  • Ketersediaan mata air di pos 1 dan pos 3
  • Jarak pendakian yang tidak terlalu singkat, sehingga bisa menikmati perjalanan lebih puas.
  • Camp area yang cukup luas
  • Bisa menikmati pemandangan air terjun yang berada di tebing sisi barat
  • Terdapat keunikan tangga yang panjang ketika akan mencapai plawangan dan camp area
  • Background view Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang jelas ketika pendakian
View Gunung Sindoro dan Sumbing
View Gunung Sindoro dan Sumbing

Bagaimana kawan? setelah membaca sedikit gambaran mengenai pendakian Gunung Prau via Wates ini, pastinya akan sangat seru bila kalian bisa mencoba mendaki melalui jalur wates ini. Persiapkan fisik dan mental kalian jika berkeinginan untuk mendaki melewati jalur ini. Overall aku sangat fun dan happy ketika mendaki melalui jalur ini. Aku merekomendasikan naik ketika siang hari. Karena kalian akan menemui pemandangan yang luar biasa di trek pendakian Gunung Prau ini.

Sampai berjumpa lagi di perjalnan seru berikutnya, semoga nanti kita bisa bertualang bareng ya kawan? Traveling itu luas, karena duniamu tak sesempit kamarmu. Salam Lestari!

5/5 - (2 votes)

90 thoughts on “Serunya Pendakian Gunung Prau via Wates Temanggung”

  1. bagus banget pemandangannya, setelah capek-capek mendaki terus disuguhkan pemandangan seperti itu pasti terasa di bayarkan hasilnya. Sayangnya aku pun gak begitu suka mendaki gunung, hatinya ku daki pun tak bisa karena daki itu sesuatu yang menempel di tubuh.. wkwkwkwk

    Reply
  2. Wah, kalo liat atau dengerin cerita teman yang mendaki gunung, kayaknya seru sangat ya. Banyak kejutan didalamnya. Seumur-umur saya belum pernah yang namanya mendaki. Seru kali ya. BTW, ditunggu komennya di artikel terbaru tentang Aplikasi Club Alacarte. Thanks ya

    Reply
  3. Wow, keren. Pemandangan di gunung memang selalu indah. Tapi saya sih kayaknya nggak kuat mendaki gunung, jadi cukup membaca perjalanan orang lain saja.

    Reply
  4. Wow keren sekali mas aldhi hobinya mendaki gunung pasti fisiknya prima sekali nih,….dari puncak gn sindoro n sumbing terlihat sangat cantik ….saya pernah diceritain sama anak yg pernah naik ke gubung prau juga, katanya panas ya di puncaknya?

    Reply
  5. Mendaki gunung itu asyik dan seru ya?
    Fisik harus kuat demikian juga dengan mental. Karena perlu perjuangan untuk sampai ke atas puncak.
    . Tapi bila sudah terbiasa nggak ada masalah ya ? Malah di situ lah serunya dan seninya mendaki gunung..
    Semoga kesampaian mendaki seluruh pegumungan sampai mancanegara .
    Semangat mendaki terus kak Aldhi.

    Reply
    • yup fisik harus kuat mbak hehe
      pas udah sampe puncak kerasa puasss banget hehhe
      klo terbiasa memang ga masalah mbak, cuma ya fisik aja yg terpenting..
      AMinn mbak makasih 🙂

      Reply
  6. Mendaki gunung itu seru ya kak Aldhi? Fisik dan mental harus kuat ya karena diperlukan perjuangan untuk samai ke atas puncak gunung.
    Apalagi kalau medannya berat. Tapi bagi pendaki gunung sudah terbiasa jadi nggak ada masalah malah tambah seru ya?
    Semoga bisa kesampaian mendaki seluruh pegunumgan di Indonesia.
    Semangat terus kak Aldhi.. 🙂

    Reply
  7. Kelihatannya seru ya mendaki gunung? fisik harus kuat demikian juga dengan mental. Dibutuhkan perjuangan dalam perjalanan untuk sampai ke puncak. Sampai di atas puncak terbayar sudah kelelahan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Hehehe..
    Semangat mendaki terus kak Aldhi.. 🙂

    Reply
  8. Wooww pendakian yang luar biasa…Jadi pengen ikut mendalki lagi meski waktu hobi naik gunung era tahun 2004 dan 2005..

    Mungkin kalau sekarang gw mendaki lagi bisa nafas gw habis nih alias bengek..

    Reply
  9. Setiap kali baca, dengan atau lihat foto orang yg lagi mendaki saya sering ngiri… rasanya pengen lakukan hal hang sama, karena mnedaki itu keren menurut saya, tapi saya ga pernah daki gunung, ga tau kapan nih mau mendaki

    Reply
  10. Saya selalu ingat Soe Hok Gie ketika membaca tulisan soal pendakian Gunung. Dan selalu kagum dengan orang-orang yang suka naik gunung.

    Semoga suatu saat bisa naik ke Gunung Prau itu.

    Salam dari desa…

    Reply
  11. Ga tau kenapa setiap ada yang nulis tentang pendakian gunung aku selalu suka. Ya, mungkin karena bikin pengen naik gunung juga kali ya.

    Ceritanya itu bikin greget, apalagi bisa bikin jadi lebih mensyukuri dan merasakan betapa indahnya bumi Indonesia. 😀

    Reply
    • pernah ke gunung mana aja mas?
      aku hobi naik gunung itu serunya pas perjalanan dan pas ngopi aja sih,,
      selebihnya kayak traveling2 seutuhnya hehehe
      indonesia kaya akan alam mas,, dan sudah seharusnya kita menjaganya 😀

      Reply
    • haha iya aku juga pernah mbak berimajinasi gitu,m, saking terjalnya medan pas ke merapi
      eh tapi pas udah di puncak puasnya minta ampunn hehee

      Reply
    • kl prau ga bgitu kok hehehe
      cuma ya tetep aja ding.. tapi dinginnya itu kalah sama rasa puas ketika sampai puncak 😀

      Reply
  12. ini dia tantangan yang belum saya lakukan Mas, mendaki Gunung. Selama ini pendakian yang paling tinggi yang saya lakukan adalah MENDAKI GENTENG RUMAH.hehehe….itupun pakai bantuan tangga dan ngak lama – lama juga. hahahah….

    Reply
    • hahhaa
      mendaki genteng aku suka juga mas
      pas SD dulu
      lihat gunung ciremai dr atas genteng
      pernah berpikir kapan bisa mendaki gunung
      eh udah gede kesampaian hehe

      Reply
  13. Fotonya alamnya asri, hijau segar dan menyejukkan mata. Mendaki gunung ternyata bisa tak terlalu lama, ya. Kirain harus sehari semalam. Yang ini dalam hitungan jam, bisa siang hari pula.Cocok bagi yang pemula karena medannya tak terjal. Semoga Mas Aldhi bisa menuangkan tulisan lain tentang gunung karena ada banyak segi unik dari gunung yang didaki. Saya mah jadi penyimak saja, ha ha.

    Reply
    • iya mbak medan setiap gununug berbeda memang
      dan ada yg lebih baik didaki pada saat siang hari
      karena pemandangan dan faktor medannya,,
      Insya Allah mbak aku bakal mengulas tentang gunuung lagi di next artikel heheh

      Reply
  14. asyik dan seru ya mas apalagi pas perjalanan mendaki ketemu sama temen-temen pecinta alam pasti sangat seru. Pengalaman saya seru mendaki saat di merbabu perjalanannya sungguh menantang dan kehabisan air rasanya itu wow. Tapi setelah sampai di puncak rasanya sangat terharu lain waktu mau coba ke gunung prau kayaknya seru juga. SALAM LESTARI

    Reply
  15. wa seru banget mas
    apalagi aku liat estimasi waktunya antar pos paling lama 1 jam
    tapi entah klo aku yg mendaki ya hehe
    bisa leyeh2 sambil liat pemandangan dari atas nikmat banget…

    Reply
    • nah itu yg bikin lama emang foto2 dan leyeh2 hehe
      tapi dijamin lewat jalur ini bakal banyak foto2 mantapnya hehe

      Reply
  16. Wow keren mas.. Saya sangat senang mendaki gunung, bulan kemarin ke Gunung Bromo dan puncak Seruni… Memang banyak hikmah ketika bisa mendaki gunung yang lumayan menguras nafas dan tenaga…
    Sepertinya gunung Prau ini perlu dijelajahi juga nih… Makasih infonya mas

    Reply
  17. yaampun mas bikin saya kangen muncak. Tapi apalah daya udah punya anak gak bisa muncak lagi. terakhir kali saya naik itu ke cikuray tahun 2017 sebelum lamaran. wekekek.. sekarang udah gak bisa lagi padahal udah punya rencana mau ke prau, terus merbabu, terus sindoro sumbing.. hahaha.. kayak mampu aja 😀

    eh, btw, suami saya bulan depan mau ke ciremai. barangkali mau join? hehehe

    Reply
  18. Luar biasa memang ya pemandangan pegunungan Indonesia, keren~keren banget …
    Aku tau lokasi gunung Prau tapi ya cuma sebatas melewati saat ke Dieng :).
    Asik ya mas dari puncak gunung Prau bisa kelihatan gunung Sumbing dan gunung Sindoro tempat Posong berada …
    Mas kok ngga sekalian ke Posong setelah dari gunung Prau ?

    Reply
    • nah itu dia,, aku belum tau posong saat itu mas haha
      tapi akhir2 ini posong kan mulai viral di sosmed..
      dari prau sepertinya kliatan tuh posong,, eh apa kliatan ga ya?

      Reply
      • Coba diingat~ingat … kira-kira dari atas gunung Prau kelihatan ngga si pocong, eh# posong kkkwwkkk ….

        Mungkin kalau pakai teleskop kelihatan, mas karena kalau diperhatikan letak lokasi Posong ini ngadepnya sedikit ke arah Wonosobo

        Reply
        • tapi mas, aku pernah nih liat aslinya pocong hehehe
          dari kejauhan kan tuh , itu mulai dari pos 3 bukit yg deket camp area..
          waktu jam 02 dini hari
          dari kejauhan emang samar-samar mas..
          ngeri banget pokoknya,,
          aku sama tmnku berdua waktu itu..
          pas deket deket deket
          ternyata pohon mas 🙁
          aku udah egdegan aja itu

          Reply
          • Laah .. bentuk pohon mirip pocong, mas ?.
            Waaah kebayang gimana deg-degannya di atas gunung lihat penampakan .. udah sepi, pasti horror banget 🙁

            Beruntung itu cuma pocong ala-ala ya 😀

            Reply
            • dr kejauhan iya mas
              apa mungkin pengaruh capek dan mata minus
              kayaknya sih gitu hahaha
              aku sampe kaget liatnya,,
              malah ada kepikiran turun balik lagi

  19. Aku pertama kali mendaki gunung prau pada tahun 2013. Setelah itu tidak pernah ke sana lagi karena gunung prau selalu ramai dengan para pendaki. Dulu mendakinya juga melalui jalur patak banteng. Jalur pertama yang ada di gunung prau 😀

    Masih ada keinginan buat menikmati suasana gununggg prau, tapi di hari kerja. agar tidak terlalu ramai.hahhahhaa
    Aku malah penasaran dengan view air terjunnya mas. 😀
    semoga bisa naik melalui wates agar bisa menikmati air terjunnya juga 😀

    Reply
    • air terjunnya itu lupa ga kefoto, karena posisi saat itu hujan
      lagipula air terjunnya itu kliatan cuma seuprit karena berada di punggungan yg berbeda mas,,
      aku juga pengen kesana lagi, cuma kl udah nikah rasanya mager banget haha

      Reply
    • Asyik banget mbak, emang sih kalo ga kuat dingin mending jangan. Tapi bisa dilatih kok, temenku ada soalnya yg gak kuat dingin, tapi dia sering pergi ke tempat yg sejuk kayak ketep, kaliurang dll. akhirnya kuat juga pas muncak merapi.
      yang penting jaket tebel sih dan jangan keujanan. Kuy lah hahaha

      Reply

Leave a Comment