Kereta api selalu menjadi moda transportasi yang paling digemari masyarakat Indonesia karena anti macet dan memiliki sejumlah fasilitas di dalamnya. Bahkan, banyak stasiun kereta api yang sudah berdiri sejak jaman penjajahan.
Jika kamu mengunjungi stasiun tersebut, arsitektur bangunan khas Belanda masih sangat terlihat. Bagi kamu yang suka sejarah, yuk, jelajahi stasiun legendaris dengan pesan tiket kereta KAI di Traveloka!
Banyak stasiun kereta api yang kini telah menjadi cagar budaya sebab nilai historisnya tinggi. Tempat-tempat tersebut menjadi saksi sejarah penjajahan Belanda, lho! Berikut ini ulasan daftar stasiun kereta api legendaris, simak artikel hingga habis, ya!
Stasiun Kereta Api Depok Lama
Stasiun pertama dalam daftar ini adalah Stasiun Kereta Api Depok Lama (sering disebut Stadela, singkatan dari Stasiun Depok Lama) yang berada tidak jauh dari kota Jakarta. Sudah beroperasi sejak tahun 1881, tentu saja stasiun ini memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Ini adalah yang tertua dari semua stasiun di daerah Jabodetabek. Tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Depok Lama, kamu dapat menemui Depo KRL terbesar di Asia Tenggara.
Sudah mendapatkan banyak pembaharuan sejak pertama kali berdiri, Stasiun Kereta Api Depok Lama memiliki 4 jalur, sehingga perjalanan kereta api lebih cepat. Selain itu, juga ada penyeberangan jalur underpass untuk menghindari penumpang yang hendak menyeberang langsung di jalur kereta api. Tentu saja, jalur underpass dibuat untuk keselamatan orang-orang.
Stasiun Kereta Api Jakarta Kota
Menurut sejarah, pada era Batavia, Jan Pieterszoon Coen, Gubernur Jenderal VOC membuat kota ini sebagai pelabuhan yang cukup penting di masa itu. Batavia sebagai pusat pemerintah hingga ekonomi.
Maka dari itu, untuk mempermudah segala kegiatan, dibangunlah stasiun kereta api dengan nama Stasiun Beos (Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij), saat ini lebih dikenal dengan Stasiun Kereta Api Jakarta Kota.
Meskipun berdiri sejak jaman Belanda, stasiun ini dirancang oleh arsitek kelahiran Tulungagung, bernama Frans Johan Lowrens Ghijsels. Sebelumnya, Frans telah bekerja untuk desain renovasi stasiun Batavia Zuid (Batavia Selatan). Konstruksi bangunan Stasiun Jakarta Kota sangat megah dengan besi yang kokoh untuk penyangga atapnya.
Stasiun Kereta Api Tanah Abang
Tidak jauh dari pasar Tanah Abang, ada stasiun Kereta Api Tanah Abang yang sering sangat sibuk dan selalu ramai di jam-jam kerja. Pasar Tanah Abang sendiri kabarnya juga masih berkaitan dengan pembangunan Stasiun Kereta Api Tanah Abang.
Sayangnya, stasiun yang sudah berdiri sejak tahun 1889, telah kehilangan bangunan asli khas arsitektur Belanda karena sudah banyak pembaharuan. Seperti yang bisa kita lihat saat ini, bangunan di Stasiun Kereta Api Tanah Abang sudah sangat modern, lengkap dengan eskalator.
Stasiun Kereta Api Jatinegara
Kemudian, ada Stasiun Kereta Api Jatinegara yang banyak dipakai penumpang yang ingin pergi keluar kota menggunakan transportasi kereta. Stasiun ini berdiri sejak pemerintahan Hindia Belanda menduduki Indonesia, yaitu tahun 1910, di mana nama awal dari Stasiun Kereta Api Jatinegara adalah Meester Cornelis, diambil dari nama guru yang terkenal di masa itu.
Meskipun sudah banyak renovasi yang dilakukan, namun bangunan utama Stasiun Kereta Api Jatinegara masih dipertahankan, sehingga apabila kamu mengunjungi stasiun ini, suasana bersejarah pun akan terasa.
Stasiun Kereta Api Manggarai
Manggarai sendiri adalah sebuah tempat tinggal para budak asal Manggarai Flores di jaman penjajahan, tempat ini sangat terkenal di abad ke-17. Selanjutnya, tempat ini pun berubah menjadi perkampungan.
Apabila kamu sedang berada di Stasiun Kereta Api Manggarai, maka akan melihat papan yang berisi sejarah dari stasiun ini, di mana disebutkan jika Stasiun Kereta Api Manggarai sudah berdiri sejak tahun 1913 yang didirikan oleh perusahaan bernama Staatsspoorwegen, perusahaan yang menguasai Kereta Api di Batavia.
Sebuah konstruksi unik bisa kamu lihat di bagian peron Stasiun Kereta Api Manggarai. Awalnya, desain konstruksi tiang peron masih menggunakan baja, seperti stasiun-stasiun pada umumnya, namun sejak Perang Dunia I, saat ini pasokan baja sulit untuk didatangkan ke Indonesia, maka bagian peron menggunakan kayu jati.
Stasiun ini juga menjadi saksi bangsa Indonesia di masa pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta, tahun 1946.
Ternyata, banyak sejarah yang bisa kita pelajari dengan mengunjungi Stasiun Kereta Api di Indonesia, ya! Apabila kamu tertarik untuk menilik sejarah kereta api Indonesia, kunjungi stasiun-stasiun di atas dan beli tiket lewat Traveloka, kamu akan mendapatkan banyak kemudahan dan keuntungan.