Kenali Gejala Pneumonia dan Pengobatannya

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Gejala pneumonia bisa menyerang siapa saja. Pasti Anda juga sering mendengar mengenai penyakit pneumonia? Ya, penyakit penumonia adalah penyakit yang terjadi ketika paru-paru terkena infkesi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Gejala Pneumonia memang sangat beragam salah satunya penderita merasa sesak nafas atau demam.

Pneumonia merupakan penyakit yang menular, penularannya terjadi melalui kontak erat dan droplet (percikan) bersin atau batuk dari penderita yang sudah terinfeksi pneumonia sebelumnya. Kondisi ini akan mengakibatkan kantung paru-paru akan terisi cairan yang sebagian besar mengakibatkan sesak nafas dan gejala lainnya seperti demam dan batuk.

gejala pneumonia dan pengobatannya
Gejala pneumonia dan pengobatannya

Faktor Penyebab Pneumonia yang Sering Terjadi

Lalu mengapa manusia bisa terserang pneumonia? Ada beberapa faktor penyebab penderita terkena pneumonia yaitu akibat sistem pernafasan yang dimiliki terpapar oleh bakteri, virus, atau jamur. Mikroorganisme ini akan berkembang biak lebih cepat karena terjadi penurunan daya tahan tubuh yang terjadi pada tubuh manusia.

Orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan tidak menjaga pola hidup sehat akan mudah terpapar bakteri, virus, maupun jamur. Oleh karena itu kita harus selalu melakukan gaya hidup sehat di manapun kita berada.

Adapun beberapa bakteri yang biasanya menyerang sistem pernafasan atau lebih khususnya penemonia adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, dan Proteus species. Beberapa bakteri tersebut akan sangat leluasa jika manusia memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

Selain bakteri, virus, dan jamur, pnemonia juga bisa disebabkan oleh virus, jamur, maupun parasit. Yang sudah umum kita dengar bahwa virus Covid 19 juga bisa menyebabkan pnemonia, lalu virus influenza juga bisa menyerang sistem pernafasan manusia. Dan beberapa parasit yang meskipun jarang terjadi adalah parasit Aspergillus fumigatus.

Gejala Pneumonia yang Bisa Diketahui

Seperti kata pepatah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita harus mengetahui beberapa gejala pneumonia yang mungkin terjadi di beberapa pasien. Pada orang dewasa, berikut ini merupakan gejala pneumonia yang sering terjadi pada orang dewasa. Di antaranya adalah:

  1. Batuk
    Pada manusia yang terserang pneumonia, maka gejala awal yang akan timbul yaitu batuk. Batuk merupakan respon tubuh manusia yang otomatis terjadi jika ada virus atau bakteri yang menyerang tubuh manusia.
  2. Demam
    Demam juga merupakan gejala yang timbul jika seseorang terpapar virus dan bakteri. Sistem imun tubuh akan melawan beberapa virus dan kemudian akan terjadi demam dan panas tubuh manusia akan naik dengan tujuan membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh.
  3. Sesak Nafas
    Pada beberapa kasus, jika virus atau bakteri sudah menyerang sistem pernafasan maka akan menghambat oksigen masuk ke dalam tubuh.
  4. Nyeri Dada
    Gejala pneumonia yang satu ini memang jarang terjadi, akan tetapi jika bakteri sudah menyeang sistem pernafasan maka dada akan terasa sakit karena paru-paru dipenuhi cairan akibat bakteri yang berkembang biak dengan cepat.
  5. Sakit Kepala
    Sistem syaraf manusia akan mempengaruhi jika sudah terserang penyakit pneumonia. Syaraf manusia sebagian besar terdapat di kepala, maka secara tidak langsung penderita akan merasa sakit kepala jika sudah terpapar bakteri penyebab pneumonia.

Pengobatan dan Penanganan Pertama pada Pneumonia

Jika anda merasakan gejala pneumonia yang sudah disebutkan di atas, maka ada beberapa langkah pengobatan atau penanganan pertama yang harus dilakukan. Berikut ini adalah langkah pengobatan dan penanganan pada penyakit pneumonia. Di antaranya adalah:

Periksa ke Dokter

Salah satu langkah yang ahrus dilakukan adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Jika Anda mengalami gejala pneumonia seperti yang telah disebutkan di atas alangkah baiknya langsung diperiksakan ke dokter agar bisa mendapatkan diagnosa yang benar. Selain itu Anda juga bisa mengetahui kemungkinan penyakit lain yang bisa menyerang.

Istirahat yang Cukup

Pneumonia menyerang sistem pernafasan yang bisa mengakibatkan sesak nafas. Jika hal tersebut terjadi maka hal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan tidur dan istirahat. Jika terserang pneumonia maka Anda juga harus banyak minum air yang cukup, dan mengkonsumsi obat sesuai dengan anjruan dokter. Pneumonia akan sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu kurang lebih 7 hari.

Minum Obat Sesuai Resep Dokter

Jika sudah memeriksakan diri ke dokter, maka Anda akan diberi obat dengan dosis yang sudah ditentukan. Jika diberi antibiotik maka Anda harus meminumnya sampai habis jangan sampai tersisa. Karena antibiotik bisa resisten terhadap virusnya jika tidak diminum sesuai dosis.

Rawat Inap di Rumah Sakit

Jika dokter telah mendiagnosa bahwa Anda terkena penyakit pneumonia yang memiliki gejala yang cukup aprah maka Anda diharuskan rawat inap di rumah sakit. Karena Anda sangat membutuhkan infus, obat antibiotik, maupun oksigen. Salah satu rumah sakit yang direkomendasikan adalah RS EMC. RS EMC sebagai merupakan rekomendasi rumah sakit yang menyediakan konsultasi dan penanganan masalah infeksi pada paru. Di sini juga tersedia dokter spesialis paru yang khusus menangani penyakit pneumonia sampai sembuh.

Kesimpulan

Gejala pneumonia memang serupa dengan penyakit lainnya. Selain itu Pneumonia merupakan penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak maupun orang tua yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

Dengan begitu, pentingnya vaksinasi memang pencegahan terbaik yag dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit pneumonia. Selain itu kita wajib menjaga kebersihan seperti mencuci tangan, menghindari kontak dekat dengan orang sakit, tidak merokok, dan menjauhi asap rokok.

Dan selalu menjaga pola hidup yang sehat dengan menjaga daya tahan tubuh agar selalu sehat dan selalu terhindar dari penyakit pneumonia. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel kesehatan berikutnya.

5/5 - (2 votes)

Tinggalkan komentar