Nasi adalah makanan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi nasi setiap hari membuat bisnis jualan beras <sumber link> menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Bahkan, di banding negara-negara lain di Asia, tingkat penjualan beras di Indonesia cukup tinggi. Wajar jika banyak orang memutuskan berjualan beras. Namun sayangnya, tidak semua orang sukses dalam menjalankan bisnis ini. Bisnis memang memerlukan ilmu dan strategi mulai dari mempersiapkan modal hingga menjualnya ke konsumen.
Siapkan Modal Jualan Beras
Sebelum memulai berjualan, hal paling penting untuk dipersiapkan adalah modal. Berikut adalah perkiraan modal yang diperlukan.
Belanja Stok Beras
Modal untuk membeli beras bisa disesuaikan dengan bujet. Namun pastikan stok beras mencukupi. Jangan sampai pelanggan datang dan stok habis. Tentu mereka akan kecewa dan mungkin tidak akan kembali lagi membeli beras. Minimal Siapkan 20 karung beras. Harga beras per karung berbeda-beda tergantung jenis, merek, dan berat per karung.
Biasanya sekarung beras berisi beras 20 kilogram beras. Per kilogram beras harganya misalnya Rp 12.000 (jenis Rojolele). Berarti harga 20 karung beras (@50 kg) adalah Rp 4,8 juta.
Sewa Tempat
Berjualan beras bisa dilakukan di rumah jika ada ruang memadai. Namun jika tidak ada, kamu harus sewa Lokasi untuk berjualan. Biaya sewa tempat bervariasi tergantung kota dan lokasinya. Semakin strategis tentu harga sewanya semakin mahal.
Biaya operasional
Sementara itu modal untuk biaya operasional meliputi gaji karyawan, membeli meja, wadah beras, timbangan, dan peralatan usaha lainnya. Jangan lupa hitung biaya listrik, air, transportasi, dan biaya tak terduga.
Menggali Informasi tentang Usaha Sembako
Kita harus memahami seluk-beluk produk yang dijual. Banyak orang hanya melihat dari segi prospek kemudian memutuskan berjualan beras tanpa informasi yang cukup tentang barang yang mereka jual.
Paling tidak seorang penjual beras harus bisa menjelaskan kepada pelanggan perbedaan antara berbagai macam jenis beras, cara konsumsi, dan cara penyimpanan. Selain itu, penjual beras harus selalu update dengan harga beras di pasaran setiap hari.
Mengenali Target Pasar
Sebelum memulai bisnis apapun, penting untuk mengenali dan menentukan target pasar. Dengan mengetahui kebutuhan target pasar, bisnis akan lebih fokus dan cepat maju. Misalnya, beberapa pelanggan adalah penjual nasi goreng. Maka sediakanlah beras yang cocok untuk jualan nasi goreng seperti beras Melati atau Brasmati.
Atau mungkin ada beberapa pelanggan yang diet atau menerapkan pola hidup sehat sehingga mereka mengkonsumsi berat coklat atau beras hitam. Maka, sediakanlah beras jenis tersebut. Diversifikasi produk
Mencari Supplier Terpercaya
Kelancaran usaha penjualan beras sangat bergantung pada supplier atau pemasok. Karena itu, cari pemasok terpercaya yang mampu memasok beras berkualitas baik dengan harga sesuai. Pastikan juga bahwa supplier selalu konsisten dan teliti terkait jumlah pasokan dan waktu pengiriman sehingga penjualan beras berjalan lancar.
Menentukan Strategi Pemasaran
Untuk menarik pelanggan baru dan membuat pelanggan lama loyal, siapkan strategi pemasaran tertentu. Misalnya, kamu bisa memberi diskon bagi pelanggan yang membeli lebih dari 10 kilogram beras atau ongkos kirim gratis. Dengan strategi semacam ini, konsumen akan lebih tertarik.
Kesimpulannya, jualan beras memang memiliki prospek cerah karena tingginya konsumsi beras di Indonesia. Namun, dibutuhkan perencanaan matang dan strategi tertentu agar usaha berjalan lancar mulai dari mempersiapkan modal usaha, mencari lokasi, memilih supplier, hingga menentukan strategi pemasaran yang efektif.