Inilah Jenis Tes Psikologi yang Sering Diterapkan Perusahaan Outsourcing

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Tes psikologi merupakan salah satu tahapan seleksi karyawan yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan outsourcing. Tujuan dari tes psikologi adalah untuk mengetahui karakter kepribadian, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Selain itu, tes ini juga bisa membantu menilai apakah kandidat tersebut sesuai dengan posisi yang dilamarnya atau tidak. 

Hampir semua perusahaan yang membuka lowongan kerja menyelenggarakan tes psikotes. Biasnya, ini merupakan tahap kedua setelah kandidat lolos dari seleksi awal atau administrasi. Jika lolos, kandidat tersebut dapat mengikuti tahap interview.

Tes Psikologi perusahaan Outsourcing
Tes Psikologi perusahaan Outsourcing. Sumber: pixabay.com

Jenis-jenis Tes Psikologi yang Biasa Dilakukan Perusahaan Outsourcing

Perlu diketahui, ada banyak tes psikotes kerja yang biasa diselenggarakan. Masing-masing perusahaan biasanya tidak menggunakan jenis tes yang sama. Berikut beberapa jenisnya.

The Caliper Profile

Tes psikotes yang satu ini sering dilakukan untuk mengukur bagaimana ciri kepribadian yang dimiliki oleh seorang karyawan yang berkorelasi dengan performa kerjanya. Umumnya, tes ini terdiri atas beberapa pertanyaan.

Ada pertanyaan yang berbentuk pernyataan, lalu kandidat akan diminta untuk memutuskan mana yang paling sesuai dengan prinsip atau sudut pandang mereka. Selain itu, ada pula yang berbentuk pertanyaan dengan pilihan benar atau salah, dan pertanyaan pilihan ganda dengan pilihan jawaban skala derajat persetujuan.

HEXACO Personality Inventory-Revised

Psikotes Hexaco adalah tes psikotes yang merupakan proses inventarisasi kepribadian seseorang. Tes ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dimensi kepribadian seorang individu dan bagaimana cara mereka menerapkan teoritis dalam situasi tertentu. 

Setidaknya, terdapat 6 hal yang diukur dalam tes ini, diantaranya seperti ekstraversi, keramahan, kesadaran, stabilitas emosi, kejujuran dan kerendahan hati. Umumnya, tes ini berisi 200 pertanyaan, 100 pertanyaan, dan 60 pertanyaan. 

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

MBTI merupakan jenis tes psikotes yang paling sering digunakan oleh sebuah perusahaan, termasuk perusahaan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui preferensi seseorang dalam mengambil keputusan dan sudut pandangnya terhadap suatu hal, mulai dari kehidupan pribadi, dalam pekerjaan, hingga gayanya ketika menjadi seorang pemimpin.

Tes psikotes ini terdiri dari 93 pertanyaan dengan dua pilihan jawaban untuk menyatakan kecenderungan kandidat. Meski tes ini cukup populer digunakan pada proses rekrutmen, tetapi beberapa perusahaan justru menganggap tes ini kurang tepat digunakan. 

DiSC

DiSC merupakan jenis tes psikotes yang digunakan untuk mengukur sifat utama dari seseorang berdasar empat tipe kepribadian, seperti Domain (D), Influential (I), Steady (S), dan Compliant (C). Biasanya, perusahaan outsourcing menggunakan tes ini untuk mengikuti perilaku kandidat saat bekerja dalam suatu tim. 

Tes ini biasanya berlangsung lebih singkat dibanding beberapa tes lainnya. Pasalnya, DiSC hanya terdiri atas 12 – 20 pertanyaan. Dalam tes tersebut, kandidat akan disuguhkan pertanyaan dalam bentuk frasa. Selanjutnya, kandidat akan diminta untuk memilih mana yang paling sesuai dengan mereka.

EPPS

tes perusahaan outsourcing
Tes Psikologi. Sumber: pixabay.com

EPPS atau Edward Personal Preference Schedule merupakan tes psikotes yang terdiri atas 225 pertanyaan berpasangan. Tes ini akan mengukur dan mengidentifikasi kandidat dalam beberapa skala tertentu. 

Beberapa diantaranya yaitu kemampuan memimpin, kemampuan menyelesaikan tugas dengan baik, kemampuan menghadapi hal baru, dan kebutuhan perasaan bebas dari tanggung jawab. 

The Big Five

The Big Five seringkali digunakan oleh recruiter untuk mengetahui kecocokan kandidat dengan posisi tertentu yang dia lamar. Indikatornya yaitu dengan melihat apa motivasi karyawan dan bagaimana ia merespon situasi tertentu saat di tempat kerja.

Tes ini biasanya terdiri atas deretan pertanyaan dengan pilihan jawaban yang sederhana. Pilihan tersebut dibuat dalam bentuk skala sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Ada beberapa ciri kepribadian yang dapat diukur dengan test ini, diantaranya yaitu conscientiousness, openness to experience, agreeableness, dan neuroticism.

Tes Pauli

Tes Pauli merupakan pengembangan dari tes Kraepelin yang ditemukan oleh Richard Pauli pada tahun 1938. Dalam tes psikologi ini, kandidat akan diminta untuk menghitung angka per angka secara sistematis ke bawah. 

Untuk menyelesaikannya, dibutuhkan konsentrasi dan fokus agar tes bisa terselesaikan dengan tepat. Biasanya, tes ini dilakukan untuk menilai ketahanan terhadap stress, vitalitas, motivasi, tujuan pencapaian pekerjaan, hingga bagaimana seseorang bekerja di bawah tekanan.

SHL Occupational Personality Questionnaire

Jenis psikotes ini seringkali dilakukan ketika perusahaan ingin mencari tahu sifat dan perilaku kandidat dan pengaruhnya terhadap posisi pekerjaan yang mereka inginkan. Tes ini terdiri atas 104 pertanyaan yang dapat mengukur 32 karakteristik utama dari kandidat.

Tes Wartegg

Tes Wartegg merupakan tes menggambar secara proyektif yang dikembangkan oleh Ehrig Wartegg pada tahun 1920-1930 an. Dalam tes ini, terdapat 8 panel kotak putih yang berisi tanda kecil sebagai titik awal menggambar. Tes ini dilakukan atas dasar bahwa gambar dapat mencerminkan kepribadian seseorang. 

Bagaimana Cara Mendapatkan Karyawan yang Tepat?

Sebenarnya, untuk bisa mendapatkan karyawan yang tepat tes psikologi saja tidak cukup dilakukan. Di era yang sudah serba digital ini, sudah seharusnya perusahaan mengandalkan staffing digital untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria yang dicari, seperti yang ditawarkan Workmate Indonesia.

Layanan staffing dari Workmate Indonesia akan membuat perusahaan lebih efisien dalam proses rekrutmen dan memberikan keuntungan karyawan outsourcing terbaik. Mengapa demikian? Karena terdapat teknologi AI-Match, dan sistem absensi yang lebih praktis untuk digunakan. 

Secara anggaran, perusahaan juga akan lebih hemat hingga 30% dibanding dengan melakukan perekrutan secara konvensional. Karena itu, staffing digital dari perusahaan outsourcing ini dapat membantu meningkatkan performa dan produktivitas dalam proses rekrutmen suatu perusahaan. Selengkapnya mengenai Workmate Indonesia, dapatkan di sini.

Rate this post

Tinggalkan komentar