Perbedaan Gerd dan Asam Lambung yang Harus Diketahui

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Sebagai orang awam mungkin sebagian besar orang menyebut bahwa gerd dan asam lambung adalah penyakit yang sama. Asam lambung biasa juga disebut dengan penyakti maag. Faktanya ternyata ada perbedaan gerd dan asam lambung yang wajib kalian ketahui. Maag dan Gerd memang serupa tapi sebenarnya dua penyakit tersebut sangat berbeda. Oleh karena itu penanganan untuk kedua penyakit ini harus sesuai prosedur agar tidak semakin parah.

Seringkali jika kita merasa asam lambung naik dengan mersakan muntak maupun mual selalu disebut sebagai penyakit maag. Begitu pun sebaliknya jika ktia merasa ulu hati atau perut bagian atas merasa sakit pasti dikait-kaitkan dengan penyakit gerd. Nah, apa sih perbedaan gerd dan asam lambung?

Gerd dan maag merupakan kondisi kesehatan seseorang dengan penyebab utama yaitu asam lambung. Seseorang yang terserang penyakit gerd dan maag memiliki gejala yang hanpir sama yaitu mual, muntah, dan nyeri di bagian atas perut. Dengan memiliki gejala yang hampir sama, ternyata kedua penyakit ini sangat berbeda baik dalam penanganan maupun pengobatannya.

Oleh karena itu sebelum kita mengetahui perbedaan lebih detail mengenai gerd dan asam lambung ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu gerd dan apa itu asam lambung atau maag?

Perbedaan Gerd dan Asam Lambung yang Harus Diketahui
Gerd dan asam lambung

Tentang Gerd dan Asam Lambung

Nah untuk lebih memahami apa itu gerd dan asam lambung atau maag. Berikut ini adalah pengertian gerd dan asam lambung yang harus dikatehui terlebih dahulu.

Gerd

Gerd merupakan singkatan dari gastroesophageal reflux disease. Dalam kondisi ini, asam lambung yang terdapat di dalam lambung naik ke permukaan hingga ke bagian kerongkongan secara terus menerus. Hal ini dapat menyebabkan iritasi ini disebabkan oleh katup atau sfingter yang ada pada bagian kerongkongan bawah dalam kondisi melemah. Hal ini menyebabkan asam lambung yang naik ke permukaan tidak bisa dicegah lagi.

Asam Lambung / Maag

Maag / gastritis (dalam istilah medis) merupakan kondisi dimana bagian dinding lambung mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Seseorang yang menderita maag akan merasakan bagian lambung terasa penuh, panas, dan mengalami kembung. Maag biasanya muncul ketika makan, sebelum makan, maupun ketika kita terlambat makan.

Perbedaan Gerd dan Asam Lambung (Maag)

Setelah mengetahui apa itu gerd dan apa itu asam lambung atau maag. Kita juga harus mengetahui beberapa penyebab seseorang bisa terserang penyakit gerd atau asam lambung dari gejala yang dialami. Untuk mengetahui lebih detail, kita akan menjabarkan dan menjelaskan secara singkat dari penyebab, gejala, dan tentunya pengobatan yang dapat dilakukan.

Penyebab Gerd dan Maag

Penyebab Gerd bisa diakibatkan oleh naiknya asam lambung ke permukaan hingga ke kerongkongan manusia. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya katup penutup kerongkongan manusia karena iritasi di bagian idnidng esofagus. Gerd bisa disebabkan karena makan makanan yang terlalu banyak, rebahan setelah makan, mengkonsumsi obat yang memiliki efek samping, dan beberapa penyebab komplikasi lainnya.

Sementara penyebab maag atau asam lambung adalah jika seseorang terlambat makan, perokok aktif, kondisi stress, banyak mengkonsumsi kafein, dan bisa juga karena terinfeksi bakteri Helicobacter pylori. Penyebab tersebut bisa membuat dinding lambung menjadi terluka dan terjadi peradangan. Dalam kondisi ini biasanya penderita maag akan merasa mual, dan merasa sakit pada bagian atas perut.

Gejala Gerd dan Maag

Sementara itu berikut ini adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita gerd dan asam lanbung. Di antaranya adalah

Gejala Gerd bisa ditandai dengan :

  • Rasa panas yang terjadi pada daerah dad akarena asam lambung yang naik
  • Terasa ada yang mengganjal di tenggPerutorokan sehingga mnyulitkan pernafasan dan makan.
  • Terjadinya regurgitasi atau kembalinya makanan atau minuman yang sudah masuk ke lambung ke kerongkongan.
  • Merasakan nyeri pada bagian ulu hati, kondisi ini terasa lebih sakit daripada maag.
  • Jantung berdebar dengan cepat.
  • Sesak nafas yang disertai batuk, karena jalur pernafasan mengalai iritasi karena asam lambung yang naik.

Sementara itu gejala maag atau asam labung ditandai dengan:

  • Perut terasa kembung meskipun makan hanya sedikit.
  • Mual dan selalu ingin merasa muntah.
  • Mengalami nyeri pada bagian perut dan ulu hati.
  • Sering melakukan sendawa atau buang angin.
  • Nafsu makan yang menurun yang disebabkan oleh mual.

Pengobatan Gerd dan Maag

Penyakit maag dan gerd merupakan penyakit yang hampir sama, akan tetapi harus ditangani dengan proses dan diagnosa yang tepat oleh dokter. Dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk kedua penyakit yang berbeda ini. Jika maag, dokter akan fokus terhadap peradangan bagian dinding lambung, sementara jika gerd maka pengobatan akan fokus kepada penyembuhan dan penguatan katup pada bagian bawah kerongkongan akibat melemah karena asam lambung yang naik.

Jika Anda mengalami beberapa penyebab dan gejala penyakit gerd atau asam lambung sebaiknya dilakukan medical check up ke rrumah sakit rekomendasi. Salah satunya adalah RS EMC. RS EMC merupakan rekomendasi rumah sakit khusus untuk  konsultasi dan penanganan penyakit gerd dan asam lambung. Anda bisa memeriksakan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan mengenai pemyakit gerd maupun asam lambung atau maag.

Kesimpulan

Penyakit gerd dan asam lambung merupakan pemyakit yang serupa tapi tak sama, karena penyebabnya juga sudah jelas beda seperti yang telah dijelaskan di atas.

Untuk selalu menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit gerd dan maag tentunya harus memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat dengan makan yang teratur dan berolahraga secukupnya. Selain itu juga hindari bergadang, merokok, dan terlalu banyak mengkonsumsi kopi maupun alkohol.

Menjaga pola hidup sehat akan terhindarkan dari berbagai penyakti dan beberapa bakteri yang bisa menyerang siapapun. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel kesehatan berikutnya ya.

5/5 - (3 votes)

Tinggalkan komentar