Perhitungan Modal Toko Kelontong Kecil-Kecilan dan Keuntungannya

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Pernahkah terpikir membuka toko kelontong di rumah? Dibanding usaha kecil lainnya, bisnis toko kelontong kecil-kecilan <sumber link> memang punya lebih banyak tantangan. Banyak orang khawatir dagangannya tidak laku dan kadaluarsa, kasbon tidak lancar, hutang macet, dan risiko lain. Inilah kenapa banyak orang berpikir dua kali untuk membuka toko kelontong. Tetapi bukan tidak mungkin usaha ini bisa dijalankan dengan lancar. Pertama-tama, kamu harus mempersiapkan modal terlebih dahulu.

Toko Kelontong Kecil-Kecilan
Toko Kelontong Kecil-Kecilan

Berapa Modal Toko Kelontong Kecil-kecilan?  

Karena sifatnya kecil-kecilan, modal usaha bisa ditekan menyesuaikan kemampuan. Walaupun dimulai dengan modal kecil, usahamu akan menjadi besar seiring berjalannya waktu. Lalu, berapa modal ideal untuk membuka toko kelontong skala kecil? Tanpa menyewa tempat, modal 20 juta saja sebenarnya sudah cukup. Jumlah modal tersebut akan dialokasikan untuk keperluan berikut. 

Modal Investasi

Toko kelontong bisa dimulai dari rumah apalagi baru mulai kecil-kecilan. Jadi tidak perlu menyewa tempat atau ruko. Jika ada ruang di rumah, sebagai awalan kamu bisa mengorbankan ruang tamu atau garasi. Nantinya setelah usaha berkembang, kamu bisa melakukan renovasi atau bahkan menyewa ruko. 

Karena tidak perlu mengeluarkan modal untuk sewa tempat, modal yang ada bisa dialokasikan untuk investasi usaha, biaya operasional, dan kulakan. Investasi usaha kelontong mencakup rak dagangan, etalase kaca, dan meja. Untuk kebutuhan ini, alokasikan setidaknya 3 juta. Kamu mungkin juga butuh merenovasi ruangan agar lebih rapi. 2 juta seharusnya cukup untuk keperluan renovasi. 

Jika ditotal maka perkiraan modal awal untuk investasi adalah 5 juta rupiah. Jumlah ini hanya sekedar gambaran secara umum. Untuk praktik di lapangan, biaya bisa berubah tergantung banyak faktor. 

Biaya Operasional per Bulan 

Jika kamu berdagang hingga sore atau malam hari, tentu toko memerlukan penerangan. Biaya listrik ini termasuk biaya operasional. Selain itu, penting juga menyisihkan sebagian modal untuk dana darurat. Alokasikan 500 ribu rupiah untuk keperluan tersebut. 

Karena toko kelontong ini bersifat kecil-kecilan, kamu tidak perlu merencanakan biaya operasional untuk karyawan. Toko rumahan biasanya dikelola sendiri oleh pemilik. Tetapi semua tergantung dari pemilik. Banyak juga pemilik yang hanya ingin memantau dan mempekerjakan karyawan untuk melayani pembeli.  

Belanja Barang Dagangan dari Pemasok 

Dari modal 20 juta, tersisa 14,5 juta (setelah dikurangi modal investasi dan biaya operasional). Jumlah inilah yang akan digunakan untuk kulakan. Gunakan sisa modal untuk membeli beragam barang seperti beras, susu, bumbu masakan, sabun, minyak goreng, gula, cemilan, mie instant, dan sebagainya. 

Keuntungan Bisnis Toko Kelontong 

Modal 14,5 juta bisa kembali dengan cepat asalkan barang dagangan laku terjual. Setelah itu kamu bisa kulakan lagi dengan jumlah modal sama. Katakanlah, kamu berhasil memutar modal sebanyak 4 kali di bulan pertama dan profit margin untuk satu kali putaran modal adalah 10%. Maka perhitungan keuntungannya sebagai berikut. 

14.500.000 x 10% x 4 kali perputaran modal = Rp5.800.000.

5.800.000 – 500.000 (biaya operasional) = Rp5.300.000. 

Jadi total keuntungan yang didapatkan adalah Rp5.300.000. Artinya dalam kurun waktu 4 bulan, kamu bisa balik modal. 

Keuntungan di atas berlaku jika usaha toko kelontong berjalan lancar tanpa kendala. Untuk mendapat keuntungan maksimal dari toko kelontong kecil-kecilan, tentu toko harus dikelola dengan baik. Tak hanya memastikan barang dagangan berkualitas, pelayanan juga harus ditingkatkan. Intinya, perencanaan, pengelolaan termasuk pemasaran dan pelayanan harus dijalankan dengan baik.

Rate this post

Tinggalkan komentar