PGN Saka Mendukung Perlindungan Biodiversity untuk Kelestarian Alam

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Sebagai perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi, PGN Saka selalu mengutamakan keselamatan kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjangnya. Tak terkelcuali Biodiversity atau keanekaragaman hayati. PGN Saka menyadari bahwa betapa pentingnya perlindungan biodiversity untuk terciptanya kelestarian alam dalam jangka panjang.

Seperti yang telah kita ketahui, kita sudah diajarkan semenjak kecil bahwa negara Indonesia memiliki beranekaragam flora dan fauna dan tersebar di seluruh pulau. Di beberapa daerah memiliki ciri khas flora dan fauna tersendiri. Seiring berkembangnya jaman dan pencemaran lingkungan, habitat mereka sedikit terganggu oleh beberapa perusahaan atau oknum yang tidak bertanggung jawab.

Biodiversity merupakan keragaman berbagai jenis kehidupan seperti tumbuhan, hewan, ekosistem berdasarkan tingkatannya. Mulai dari gen sampai dengan kelangsungan habitat pada tempatnya. Di dalamnya terdapat proses ekologi, evlousi, dan berbagai macam budaya untuk menunjang kehidupan di bumi.

PGN Saka mendukung perlindungan biodiversity
PGN Saka mendukung perlindungan biodiversity

Upaya PGN Saka dalam Perlindungan Biodiversity

Dalam pelaksanaannya, PGN Saka berkomitmen untuk ikut serta dalam pelestarian alam salah satunya adalah dengan menjaga stabilitas biodiversity di sekitar area eksplorasi minyak dan gas bumi. Hal ini menjadi sebuah kewajiban untuk perusahaan yang telah memenfaatkan alam dalam operasionalnya.

Upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh PGN saka adalah sebagai berikut:

  • Ikut serta dalam upaya peningkatan kesadaran serta aksi sadar untuk kelestarian alam dan keanekaragaman hayati (Biodiversity) di kalangan karyawan dan pihak terkait
  • Selalu mendukung berbagai program dan upaya pemerintah dalam kewajiban perlindungan keanekaragaman hayati dengan selalu patuh terhadap peraturan perlindungan lahan beserta pengawetan jenis-jenis tumbuhan dan hewan/satwa liar dilindungi
  • Selalu berkolaborasi dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten untuk melakukan kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati
  • Menetapkan dan mengelola kawasan perlindungan keanekaragaman hayati secara Insitu dan Eksitu
  • Melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti perguruan tinggi, instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat setempat untuk program pengelolaan keanekaragaman hayati

Pembentukan Area Konservasi Banyuurip Mangrove Center

Dalam upaya pelestarian hidup PGN Saka yang dalam hal ini dilakukan oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd (SIPL). SIPL menetapkan kawasan Banyuurip Mangrove Center (BMC). BMC ini berlokasi di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Tempat konservasi ini digunakan sebagai lokasi program konservasi keanekaragaman hayati (Kehati) dan kawasan penelitian berkelanjutan.

Program ini terlaksana dengan tujuan untuk mempertahankan dan memulihkan fungsi ekosistem di dalam kawasan tersebut. Lokasi yang memiliki luas sekitar 1.554,27 hektar ini sitetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.

Dari program ini sudah terlihat beberapa program yang sudah memiliki hasil. Di antaranya adalah:

Perkembangan Vegetasi Mangrove

Perkembangan vegetasi mangrove yang terdapat di Banyuurip Mengrove Center ini mengalami kenaikan. Kenakeragaman jenis tumbuhan di sebuah ekosistem ditandai dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’).

Indeks keanekaragaman hayati di BMC ini memiliki data sebesar 0,64 pada tahun 2018. Kemudian menignkat menjadi 0,80 pada tahun 2019, dan 1.03 pada tahun 2020. Indeks keanakeragaman hayati di BMC pun semakin naik sampai tahun 2024 ini. Dari indeks tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan tersebut semakin stabil.

Indeks biodiversity di BMC
Indeks keanekaragaman hayati dari tahun ke tahun di BMC

Terdapat jenis flora atau tumbuhan yang hidup di kawasan ini seperti Api-api Putih (Avicennia alba), Api-api Hitam (Avicennia marina), Tancang (Bruguiera cylindrica), Tengar (Ceriops tagal), Pidada Merah (Sonneratia caseolaris), Bakau Merah (Rhizophora apiculata), Bakau Merah (Rhizophora apiculata), Bakau Kurap (Rhizophora mucronata), dan Bakau (Rhizophora stylosa).

Perkembangan Fauna Burung

Pada perkembangan fauna burung dihitung dan ditandai dengan menggunakan indeks ekologi. Secara indeks bahwa di BMC ini menunjukkan keanekaragaman fauna yang cukup baik. Perkembangan fauna semakin memiliki indeks yang baik yang merupakan aktivitas perbaikan ekosistem di BMC.

Ekosistem yang tercipta tak hanya di kawasan BMC saja akan tetapi melebar hingga pemukiman masyarakat dan tambak sekitar. Hal ini dapat disimpulkan karena manfaatnya mulai terasa bagi warga sekitar BMC. Terlihat dari indeks lima tahun terakhir mengalami kenaikan yang siginifikan.

indeks keanekaragaman fauna di BMC
Indeks keanekaragaman fauna di BMC

Bebragai jenis fauna yang terdaat di BMC memiliki jumlah yang baik seperti Blekok sawah, Bondol haji, Bondol Peking, Daralaut kumis, Cucak kutilang, Layang-layang batu, Layang-layang loreng, Perenjak padi, Perkutut jawa, Remetuk laut, dan Walet linchi.

Program Konservasi menjadi salah satu prgoram yang penting dalam pengelolaan fauna di BMC. Fauna yang terdapat di ekosistem ini juga mendukung kelestarian mangrove dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Progam Berkelanjutan dalam Pelestarian Biodiversity

Selain pembentukan area konservasi, PGN Saka juga melakukan program berkelanjutan yang mabfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Monitoring dan Evaluasi Mangrove
  • Penanaman Mangrove
  • Pembibitan Mangrove
  • Ekowisata Mangrove BMC
  • Sharing Pengetahuan
  • Pembuatan Buku

Upaya tersebut dilakukan agar kawasan konservasi terus terpantau dan dapat dikelolas dengan baik untuk keberlangsungan ekosistem dengan menjaga kelestarian flora dan fauna di kawasan BMC.

Kesimpulan

Dalam upaya menjaga kelesltarian alam, PGN Saka berkomitmen untuk melakukan segala peraturan dan melakukan programyang berhubungan dengan kelangsungan ekosistem di sektiar kawasan eksplorasi minyak dan gas bumi.

Salah satunya adalah dengan pembentukan area konservasi mangrove yang bisa menaikkan indeks keanekaragaman hayati dan indeks ekologi di kawasan tersebut. Diharapkan program ini akan terus berkelanjutan agar kawasan ini memiliki kestabilan alam yang baik.

5/5 - (1 vote)

Tinggalkan komentar