Mendaki gunung termasuk kegiatan menantang tapi mengasyikkan, semua orang memiliki keinginan mendaki gunung. Bagaimana Tips Mendaki Gunung untuk Pemula ? Sayangnya pemula pasti memiliki kesulitan mendaki gunung karena belum mengetahui tingkat kesulitan mendaki dan cuaca di sekitar gunung. Solusinya adalah menyiapkan perlengkapan naik gunung sehingga pendakian berjalan lancar.

Perlu diketahui, mendaki gunung sampai puncak sangat susah. Diperlukan tekad dan semangat yang tinggi sehingga mampu mencapai puncak, sayangnya pendaki pemula sering kali mengeluh dan mundur mendaki karena tidak percaya dengan kemampuannya. Diperlukan perjuangan secara batin dan tenaga sehingga menikmati keindahan puncak gunung serta sabana yang indah dan eksotik.
Beda ceritanya jika kalian sudah hobi mendaki gunung, karena kalian akan terbiasa menjaga ritme tenaga dan pernapasan untuk segera mencapai ke puncak. Tapi bagaimana dengan para pendaki pemula? Tentunya butuh tips dan trik agar bisa sampai ke puncak gunung.
Baca Juga : Pendakian Gunung Prau via Wates
Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula
Jangan salah loh, pemula bisa loh mendaki gunung sampai puncak jika mengikuti arahan tim pendaki dan penunjang lainnya. Selain itu tanamkan dalam hati dapat melewati semua medan dan hilangkan ketakutan pada ketinggian, dijamin usaha keras kamu berhasil. Agar stamina tetap terjaga, dibawah ini ada tips mendaki gunung yang dapat dijadikan acuan, antara lain:

Persiapkan dan Rencanakan Perjalanan Mendaki
Perencanaan yang matang adalah hal yang paling awal harus dilakukan. Pembagian kelompok dan rombongan serta pembagian logistik berdasarkan kebutuhan rombongan harus selalu diperhatikan.
Untuk langkah awal searching dahulu artikel tentang gunung yang akan didaki meliputi trek, lama perjalanan, transportasi, simaksi(perijinan) dan lain sebagainya. Pendakian akan lebih mudah dilakukan jika kita sudah tahu seluk beluk gunung yang akan didaki.
Selain itu wajib hukumnya bagi kalian untuk membawa identitas diri yang berlaku seperti SIM, KTP, kartu pelajar dan lain sebagainya. Karena ini dibutuhkan saat mendaftar pendakian di basecamp.

Persiapkan Alat Wajib yang Harus Dibawa
Dalam mendaki gunung, alat pendakian yang berstandar adalah salah satu tools yang harus dibawa. Berikut adalah alat pribadi yang harus dibawa: sepatu, jas hujan, senter, jaket, baju ganti, alat shalat, matras, sleeping bag, dan P3K.
Adapun alat yang optional (bisa untuk regu) adalah : GPS, Handy Talky, kompor, parafin/gas, flysheet, dan lain sebagainya. Melengkapi alat prbadi merupakan hal penting dan wajib dibawa selama perjalanan mendaki gunung.
Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan berperan penting agar pendakian kamu sampai puncak, pasalnya mendaki diperlukan kesehatan yang prima sehingga melewati semua rintangan jalan menanjak yang berkelok.
Bayangkan saja jika kamu tidak fit dan memaksakan mendaki, pastinya mudah lelah dan timbul penyakit lain. Bahkan teman pendakian terganggu lantaran merawat kamu yang sakit.
Berusahalah mengatur pola hidup sehat dengan memakan makanan dan minuman bergizi, pastikan memilih asupan makanan jauh-jauh hari sebelum pendakian ya. Jangan biarkan sakit menggagalkan rencana mendaki gunung.
Berlatih Keseimbangan Dan Otot Kaki
Pendakian gunung bertumpu pada otot kaki dan keseimbangan, maka keduanya harus dilatih sebelum pendakian di mulai. Paling tidak selama 2 atau 3 bulan sebelum mendaki gunung.
Kamu dapat melatih otot kaki dengan lari kecil di pagi atau sore setiap hari. Tak perlu lama-lama, cukup 5 atau 10 menit saja sehingga otot kaki tidak tegang saat mendaki gunung.
Sementara untuk keseimbangan, cukup senam ringan atau berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik. Latihan rutin keseimbangan tersebut ampuh membuat pendakian berjalan lancar, pastinya menjadi tips pendaki pemula wanita karena otot kaki dan keseimbangan dibawah kaum laki-laki.
Memperhatikan Cara Berjalan Saat Mendaki
Bukan rahasia lagi cara berjalan mendaki gunung tidak asal-asalan layaknya jalan kaki biasa, diperlukan teknik tepat agar kaki kuat menopang berat tubuh pada medan yang dilalui.
Cara berjalan yang benar adalah, usahakan kaki selalu lentur disaat kamu menempatkan kaki pada tanah dan selalu fokus pada pijakan agar tidak terpeleset, pasalnya jika kaki kaku menimbulkan cidera dan memperlambat pendakian menuju puncak.
Baca Juga : Pendakian Gunung Kembang via Blembem
Pantang Menyerah
Seorang pendaki pasti mengetahui perjalanan mendaki gunung diperlukan waktu yang lama dan menguras banyak energi dan kesabaran, disaat mendaki usahakan selalu semangat dan pantang menyerah.
Walaupun terdapat kendala seperti kecapekan, kram, dehidrasi dan masalah tubuh lainnya tetap semangat. Tunjukkan kamu mampu mendaki gunung sampai puncak sekalipun pertama kali mendaki, dijamin mendapat kebahagiaan yang tak ternilai harganya.
Logistik yang Harus Dibawa
Dalam mendaki gunung, hal yang paling penting adalah perbekalan makanan dan minuman. Tanpa itu semua kamu tidak akan bisa memperoleh tenaga sampai ke puncak gunung.
Bawalah logistik secukupnya yang paling utama adalah air mineral 1 liter, roti tawar, nasi, lauk pauk, dan bisa juga membawa madu atau cokelat untuk memperoleh glukosa yang dibutuhkan oleh tubuh saat mendaki gunung.
Berhentilah Jika Terasa Capek, Jangan Gengsi atau Malu
Dalam mendaki gunung, tenaga kita akan terkuras habis. Apalagi jika kontur gunung menanjak terus. Tidak ada salahnya dan tidak usah malu jika kalian dalam rombongan untuk meminta istirahat terlebih dahulu.
Ingat, kesehatan adalah yang paling penting, sementara puncak hanyalah bonus. Selalu jaga kebugaran tubuh saat mendaki gunung.

Patuhi Peraturan Pendakian
Mendaki gunungg itu bukan sebuah hal yang bebas dilakukan, ada kalanya di setiap gunung atau basecamp pendakian memiliki peraturan sendiri yang wajib dipatuhi.
Keselamatan adalah nomor satu, kita harus memperhatikan peraturan pendakian jika kita ingin selamat. Jangan sekali-kali meanggar peraturan yang telah dibuat dimanapun itu.
Jaga Norma dan Kesopanan
Ini salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para pendaki baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Menjaga norma antar sesama ini wajib dilakukan. Jangan sesekali bertindak gegabah maupun berkata hal yang diluar norma.
Gunung bisa dikatakan tempat sakral dimana jika kita berada disana harus menjaga tutur kata dan ucapan. Menjaga norma dan kesopanan adalah suatu kewajiban yang harus dipatuhi.
Bawa Turun Sampahmu
Hal ini memang sering diindahkan oleh para pendaki pemula. Gunung itu bukan tempat sampah. Karena sampah yang berada di gunung akan lama terurai oleh alam dan cuaca.
Wajib hukumnya bagi kalian untuk membawa turun kembali sisa sampah yang sudah dikonsumsi. Dukungan peraturan setiap basecamp pendakian menjadi sebuah terobosan baru untuk menjaga alam.
Pastikan persiapan fisik sebelum mendaki gunung diperhatikan ya, jangan sampai tergesa-gesa mengikuti teman sependakian. Hal tersebut tidak efektif untuk pemula karena pemikiran proses pendakian gunung berbeda, agar pemula berhasil mendaki gunung tanpa hambatan harus mengikuti beberapa tips diatas sehingga mendapat hasil yang memuaskan. Dijamin mendaki gunung menjadi kenangan surga dunia kamu.
Abadikan Momen Terindah Kalian selama di Gunung
Bagaimanapun juga, pendakian akan terasa belum lengkap jika tidak ada dokumentasi. Tapi hal ini menjadi sebuah pro dan kontra. Apalagi untuk para pendaki pemula yang selalu meninggalkan sampah berupa kertas yang sudah ditulis salam dan lain sebagainya.
Mendokumetasikan perjalanan itu perlu, akan tetapi harus menjaga kebersihan di gunung juga. Karena gunung bukan tempat sampah. Abadikanlah momen perjalanan di tempat yang sekianya memiliki perbedaan dari gunung lain.
Jangan tinggalkan apapun di gunung selain jejak, jangan ambil apapun dari gunung selain memory dan kenangan.
Ada 1 hal yag tidak boleh dilakukan yaitu mencabut atau memetik bunga/tanaman yang tumbuh di gunung seperti bunga edelweis. Karena bunga tersebut merupakan flora yang dilindungi.

Bagaimana setelah membaca penjelasan tips mendaki gunung diatas? apakah ada sedikit pencerahan ketika nanti kau akan memulai perjalanan mendaki gunung bersama sahabat terdekat. Selalu waspada dan hati-hati dijalan. Ingat puncak gunung hanyalah bonus yang paling utama adalah keselamatan jiwa. Salam Lestari!
Saya dulu mendaki gunung pertama kali di Sumbar mas, gunung marapi heheh. Seru banget pokoknya
Wah aku malah belum pernah hehe
Semangat salam lestari
kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu kegemaran saya. bukan hanya olah raga, namun banyak faktor yang membuat kegiatan ini sangat menyenangkan… terima kasih tipsnya, semoga artikel ini bermanfaat…
Betul mas, apalagi mendaki gunung bisa bikin kita refresh otak setlah semingguan kerja
baca ini jadi kangen naik gunung, walaupun sebenernya ada rasa kapok tapi kangen sebagai yg bukan pendaki gunung :’) pengalaman pernah naik gunung tp persiapan fisik ala kadarnya, untuk turun saja butuh waktu 11 jam padahal yg lain kira2 6-7 jam. ternyata memang naik gunung itu perlu persiapan ekstra ya baik fisik dan keperluan2 lainnya
Wahh mbak udah ndaki mana aja? aku semenjak ada anak jadi agak sulit bagi waktu untuk naik hahaha
baca ini jadi kangen naik gunung, walaupun sebenernya ada rasa kapok tapi kangen sebagai yg bukan pendaki gunung :’) pengalaman pernah naik gunung tp persiapan fisik ala kadarnya, untuk turun saja butuh waktu 11 jam padahal yg lain kira2 6-7 jam. ternyata memang naik gunung itu perlu persiapan ekstra ya baik fisik dan keperluan2 lainnya
jadi kangen juga nih mbak, semenjak ada anak pengennya dirumah aja trus hehe
Buat para pemula ini Tips yang dibutuhkan sekali. Belakangan ini peminat naik gunung makin banyak soalnya. Bahkan kata seorang youtuber yang sudah lama menjadi pendaki, para pemula butuh didampingi oleh yang udah senior betul ya?
Betul harus ada pendamping, karena di gunung bukan hal yang simpel, emosi kita harus tetap stabil 😀
Ada nggak tips khusus mendaki Gunung bagi orang berbadan gem*k?
da, sering latihan aja dulu,. badan gemuk bukan halangan hehe
semangat mas
Naik gunung kudu banget mempersiapkan diri terutama fisik dengan matang. Perbekalan dan logistik juga harus beneran terukur dan peralatan penunjang keselamatan supaya aman sih… Saya cuman melihat aja deh hahaha
Fisik dan mental terutama mas 😀
dan equip harus bikin aman.
Aku pengen banget mencoba mendaki gunung
Tapi selalu ragu karena aku punya asma
Gimana dong
Bisa mas, naik pelan-pelan aja. klo punya asma, jangan lupa bawa tabung oksigen untuk jaga2
Sebelum mendaki memang harus mempersiapkan segala hal, baik dari pengetahuan tentang medan yang akan dilalui maupun kebutuhan-kebutuhan selama pendakian. Yang penting juga jangan sok jago dan pertantang pertenteng sewaktu mendaki, harus tetep jaga sikap biar selamat sampai tujuan ^_^
Intinya harus jaga emosi biar tetep stabil, karena naik gunung itu ga semudah yang dibayangkan hehe
Aku hingga seusia sekarang belum pernah mendaki gunung yang tinggi. Biasanya cuma mendengar cerita teman-teman saja,padahal aku suka gunung tapi cuma berada di sekitar bawah dan tidak mendaki ke atas. Berarti nanti saat aku mau naik gunung cocok banget mempelajari tips ini untuk pemula apalagi untuk langkah kakinya ya,harus banget dipelajari nih.
nah bisa dicoba suatu saat nanti mbak, alam itu pasti mengerti keadaan kita secara natural
Saya percaya bahwa semua orang bisa mendaki gunung. Bahkan dulu kami (saya dan suami) sewaktu aturan membawa anak ke Semeru belum ketat pernah mengajak anak kami yang berumur 4 tahun 8 bulan mendaki Gunung Semeru. Alhamdulillah dia kuat banget, mampu berjalan sendiri hingga Ranu Kumbolo. Dari sana sudah nggak dibolehkan lagi mendaki dan kami juga tidak berniat mengajak dia lebih tinggi dari sana karena memang dilarang. Jadi jika anak 4 tahun saja bisa apalagi para remaja dan dewasa.
Mendaki gunung itu klo diresapi dan dinikmati bakal ga terasa capek. Ga memandang usia juga siapapun bisa naik gunung, yang penting jaga emosi biar tetap stabil 😀
Jadi kangen naik gunung lagi, eh tapi beberapa jalur pendakian masih ditutup ya? Apakah ada yang sudah dibuka?
Mendaki itu bagi saya butuh effort yang luar biasa, tapi begitu sampai puncak rasanya legaaa, apalagi bisa lihat pemandangan di ketinggian yang luar biasa indahnya.
Apalagi klo udah di puncak, puasnya mengalahkan segalanya. bisa dicoba mbak sekalian olahraga soalnya naik gunung itu
Tipsnya cucgil mawar kencana wkkwkw. Terakhir mendaki aku di Gunung Ijen lek, sumgil tempatnya kergil kandani og, cussss BWI ahhahaha
Jogja lah lek, sindoro yuk
AKu belum pernah naik gunungm, seru kali ya kala naik gunung. Pernahnay ke anak gunung krakatau tapi kan itu perjalannya gak jauh ke atas, yang lama cuma di lautnya aja.
Oh ya kalau naik gunung mau buang air kecil gimana ya?
Klo di gunung buang air kecil di alam mbak, tapi jangan lupa permisi dulu, soalnya gabisa sembarangan kalo di gunung hehe
Jujur…aku belum pernah naek gunung. Paling kemping aja ama sekolah zaman SMA. Udah itu belum pernah lagi…wkwkwk…Iyayah…jaga norma dan kesopanan. Takut kenapa-kenapa kalo serampangan. Makasih tipsnya…
Norma dan kesopanan itu harus bener2 dijaga, dan yang pasti jangan sompral hehe
aku mendaki gunung seingatnya saat SMU, wah sudah lama banget tuh, Iya benar banget nih tips, untuk pemula wajib menyimak
Ayo mas naik gunung lagi, nostalgia hehe
Oke juga nih tipsnya. Cuma sayangnya saya termasuk tipe orang yang punya fisik lemah jadi berasa nggak sanggup aja mendaki gunung.
Olahraga kecil aja mbak, biar tetep bugar. Aku hobi naik gunung memang dr dulu, tapi sekarang udh ada anak jadi agak jarang, waktunya mending dirumah sama anak haha
Aku belum pernah ndaki sama sekali. Ternyata banyak juga ya tips yang bisa dipelajari. Sangat bermanfaat mas.
Ayo mas dicoba, biar bisa nulis catper jg hehehe
Dan Alhamdulillah, aku salah satu pendaki gunung pemula yang berhasil mencapai puncak. Selain tubuh yang kuat dan logistik yang memadai, juga diperlukan tim yang kompaq. Beruntungnya rombongan ku waktu itu, sudah banyak yang berpengalaman mendaki dan mereka sangat solid. Jika capek kita disuruh istirahat. Nyampe situ malam harinya dingin banget. Wkwk..
Naik ke gunung mana mbak? iya yg profesional mah kadang tektok, tanpa bawa tenda, klo aku mah ga kuat kayak gitu 😀
Aku kangen naik gunung, pokoknya abis pandemi pengin ke Lawu insha allah 🙂 baru dua kali naik gunung, paling penting itu punya temen perjalanan yang sabar dan komit dari sebelum berangkat. Pengalaman terakhir ditinggal ey sedih banget untungnya ada satu yang rela nungguin :’)
au dong mbak ikut ke lawu, aku belum pernah nih huhu
pengalaman di perjalanan emang bisa jadi cerita buat di kemudian hari 😀
aku paling nyerah kalo diajak mendaki gunung, soalnya punya asma jadi gampang menggos2 aaha jadi milih untuk mantai aja 😀
Mantai dan nggunung memang wajib kl aku, biar ada olahraga sih, jarang olahraga soalnya haha
Saya baru 1x saja naik gunung dan memang aktivitas ini butuh kemampuan fisik yg prima
Iya mas, apalagi klo aku udah faktor U, harus persiapan yg matang banget
Ijin save gambar 11 tipsnya ya kak.
Mw nyoba hiking klo pandemi ini sudah berlalu
Silakan kak hehe, bisa dicoba kak biar selalu bugar
Dari dulu pengen banget hiking tapi gak pernah kesampaian padahal jaman kuliah teman2 geng rutin melakukannya. Hanya bisa mendengarkan cerita seru mereka saja. Next goal aku pengen tracking aja deh, tapi di Korea. Hahaha. Thanks tipsnya mas, akan kuingat.
Wahh mantap tracking ke korea hahah
dulu kknp ga ikut mbak? seru pdahal
Aku belum pernah daki gunung. Anaknya lebih suka rebahan. Tapi pernah daki bukit. Liat air terjun. Pergi pagi, pulang sore. Sebelum pergi diomelin dulu wkwkwk
haha,, bukit jg termasuknya semi gunung mbak,, tapi rebahan lebih asyik memang 😀
dulu waktu zaman kuliah, rajin juga nyobain naek beberapa gunung, sekarang umur udah nambah, badan udah tak seperti dulu lagi. jadi udahngga kuat dan jadi anak pantai heheheh
Tapi asik sih dibaca baca lagi ini
Mantap anak pantaii,, selalu santaii haha
IYa aku juga udah jarang sih mas, apalagi udh ada buntut 😀
Semangat mas, nnti dicoba naik gunung
Setuju nih, sebelum naik gunung harus rajin latihan biar otot terutama di kaki jadi terbiasa gerak. Kalau tiba2 langsung naik gunung, pasti dia akan sakit.
Yup melatih otot biar ga kram saat naik, hehehe
Pastinya harus pemansan dulu
Saya juga suka mendaki gunung, beberapa gunung di Indonesia dan Kalimantan sudah pernah saya naiki walaupun masih pemula juga. Beberapa tips nya lengkap banget dan saya sangat setuju, terutama mematuhi peraturan karena beberapa daerah yang dekat dengan gunung biasanya termasuk wilayah konservasi.
Wahh udah kemana aja mbak? share dong catatan perjalanannya hehee
Iyap klo udah masuk wilayah konservasi kita harus patuh sama peraturannya
Aku suka dan sering banget mendengar kisah teman-teman yang baru turun dari mendaki gunung, tapi belum pernah sekalipun punya kesempatan gabung dengan pendakian, ada aja kendalanya.
Seringnya mendaki perbukitan di kampung halaman, itupun udah ngos-ngosan, hiks,
Tips pemula ini bakal sangat membantu sekali kalau setelah pandemi ini ingin mewujudkan keinginan bisa mendaki gunug.
Iyap nanti kalo udah pandemi bosa dicoba mbak tips ini, naik yang medium aja dulu buat ngelatih nafas hehehe
Wah mendaki gunung ini, salah satu kegiatan yang mungkin ga pernah aku lakukan karena aku penakut. Tapi kebayang sih pasti asik banget kalau bisa sampai puncak, terus liat matahari terbit~
Pas matahari terbit itu yang paling banyak diabadikan mbak kl pas lagi dipuncak hehe…
rasanya plongg banget kl pas momen sunrise
Menjaga norma, etika dan kesopanan itu memang wajib banget dipatuhi kapan aja dan di mana aja ya, termasuk saat naik gunung tentunya. Tipsnya sangat bermanfaat, Mas. Thanks udah berbagi.
Iya mas,, dimanapun sih ga cuma digunung, menjaga norma itu peru hehee
Iya mas,, dimanapun sih ga cuma digunung, menjaga norma itu peru hehee
Pengalaman pertama mendaki gunung aku memaksakan tenaga kak, alhasil besoknya gak bisa jalan karena kaki dipaksa mendaki dan turun dalam waktu beberapa jam saja. Efek nyasar karena teman yang bawa lupa jalurnya 🙁 waktu itu mendaki gunung kaba di curup bengkulu. pergi siang balik sore..
Semua prosedure naik gunung sudah kami jalani, sehingga tak ada ganggu apa yang ada disana, tak ada juga ninggalin sampah tentunya, hanya ninggalin kenangan tak terlupakan.. 🙂
Yap klo dipaksa efeknya besoknya pas turun mbak,
wah aku belum pernah coba naik gunung d sumatera. Sepertinya menarik. harus dijadwalkan hehehe
Ya ampuuuuun baca ini aku jadi kangen mendaki gunung
Jadi ingat masa-masa tiap malam minggu ngelayap bareng teman-teman mapala
Sampe diomelin emak karena ngilang melulu haha
Memang benar, jadi pendaki gunung itu harus siap fisik dan mental
Jangan mudah menyerah dan gak boleh cengeng
HArus tangguh baik fisik dan metnal, dan efeknya menjadi kuat di kehidupan sehari-hari. AApalagi kuat sama tekanan hahahaa
Udah pensi naik gunung ya mbak “D
Aku belum pernah naik gunung, ternyata banyak yang harus dipersiapkan ya. Aku pernahnya cuma hiking ke bukit aja, itupun cuma beberapa jam dan tidak perlu banyak persiapan.
Hiking juga sebenarnya harus ada persiapannya mbak, nnti bisa2 kram klo ga ada persiapan hehe
jaga-jaga aja sih, sependek apapun gunung didaki harus ada persiapannya
Logistik yang paling berkesan buat aku saat jadi pemula, aku membawa air terlalu banyak akhirnya berat banget hahaha, Setuju tuh dengan sampah harus di bawa turun, jangan di tinggal di puncak, itu justru tak mencerminkan pendaki sejati
haha aku juga biasanya bawa 3 liter untuk pribadi, tambah lagi di tas bawa punya rombongan. Tapi otot jadi main kuat meskipun aku kurus.
masalah sampah sekarang banyak jadi perdebatan kaum milenial sih. naik gunung kebanyakan ga sadar lingkungan, miris.
Nice mas Aldhi, saat SMA belajar mendaki saya juga diingatkan teman2 untuk membawa pulang sampah. Malu katanya pecinta alam tapi sampah aja berserakan
IYa mas, gunungg harus tetap bersih, soalnya sampah terurainya lama, apalagi sampah plastk.Mari jaga gunung kita 😀
Patuhi aturan, Jaga Norma dan Kesopanan emang penting banget sih ya kalo naik gunung. Aku suka serem kalo denger orang naik gunung terus ngilang karena abis ngumpat atau suka buang sampah sembarangan. Jadi pengen ngerasain naik gunung deh. Belum pernah samsek, hehe.
Yup di gunung soalnya sakral banget hehe,, apalagi klo gunungnya sepi,
coba mbak naik gunung? apa mau yuk rencanakan kapan 😀
Aku jadi ingat, saat pertama kali mendaki gunung adalah ke puncak gunung Lawu, Hargodumilah. Momen hujan es, tangan nyaris beku dan ada burung yang mengikuti sepanjang jalan hingga puncak (tetapi tidak saat akan turun), adalah hal yang membuatku kangen.
Wah tahun berapa itu mas?
Btw untuk burung yang ngikuti emang selalu ada aku juga klo pas naek. Entah kayk nuntun kita itu burung biasanya.
Kangen naik gunung juga nihhh