Kupas Tuntas Penyakit Bell’S Palsy

Photo of author

By Aldhi Fajar Maudhi

Pernah dengar dengan penyakit yang bernama Bell’s palsy? Penyakit ini memang tidak terlalu umum di kalangan masyarakat. Sebagian orang memang sudah mengetahui seluk beluk penyakit ini. Kalian yang belum tahu Bell’s Palsy pasti bertanya-tanya. Apa sih Bell’s Palsy itu?Lalu sebenarnya apa yang dirasakan jika mengidap penyakit bell’s palsy ini? Mari kita kupas tuntas penyakit bell’s palsy ini satu per satu.

Penyakit bell's Palsy
Penyakit Bell’s Palsy

Pengertian Bell’ Palsy

Pengertian Bell’s Palsy adalah sebuah penyakit yang menyerang otot wajah, kelemahan otot wajah yang terserang hanya sebagian saja, sehingga sisi wajah penderita penyakit ini akan terlihat seperti melorot sebelah. Kondisi demikian biasanya dapat muncul secara tiba-tiba dan bersifat sementara.

Ada bagian saraf yang rusak pada bagian wajah dan mengakibatkan penderita akan ngeces karena kurnagnya kontrol otot pada bagian mulut, selain itu, mata penderita akan mengeluarkan air secara konsisten. Penderita yang terserang penyakit Bell’s palsy ini akan mengakibatkan wajah yang sedikit menyon dan tidak simetris. Sehingga mengganggu indera perasa dengan mengeluarkan air dan tidak terkontrol atau bisa disebut ngeces.

Penyakit Bell's Palsy Bukan Stroke
Penyakit Bell’s Palsy Bukan Stroke

Bell’s Palsy bukan penyakit stroke, sebagian orang menganggap bahwa bell’s palsy adalah stroke karena menyebabkan kelumpuhan otot wajah, hal ini adalah tidak benar. Penyakit ini tidak ada kaitannya dengan stroke dan merupakan dua penyakit yang berbeda.

Gejala dan Ciri-ciri Bell’s Palsy

Meskipun sebagian penderita tidak mengalami gejala dan ciri-ciri sama sekali ketika terserang penyakit ini, akan tetapi ada juga yang mengalami gejala tertentu. Beberapa gejala yang biasanya timbul saat penderita terserang panyakit ini adalah:

  1. Sebagian otot wajah akan melemah dari dahi hingga bagian dagu penderita. Hal ini terjadi secara tiba-tiba.
  2. Penderita akan sulit menutup mata, sulit tersenyum, dan sulit mengangkat alisnya.
  3. Pendengaran akan terasa tidak seimbang antara yang kanan dan yang kiri. Suara akan terdengar lebih keras pada bagian yang terkena Bell’s Palsy.
  4. Berkurangnya kemampuan mengecap rasa, ini biasanya terjadi pada saat makan dan minum.
  5. Terasa nyeri di bagian belakang telinga.
  6. Terkadang wajah akan terasa kaku.
  7. Mulut akan sering mengeluarkan liur dan akan terasa kering.
  8. Sebagian penderita akan sering merasakan pusing.
Gejala bell's Palsy
Gejala penyakit bell’s palsy

Diagnosis Bell’s Palsy

Untuk mengetahui penderita apakah terkena bell’s palsy atau tidak, dokter akan melakukan wawancara terlebih dahulu. Karena memang gejala ini erat kaitannya dengan penyakit lainnya yang menyebabkan kelumpuhan wajah seperti tumor, limfa atau bahkan stroke.

Jika diagnosis dari dokter masih belum pasti saat wawancara dan pemeriksaan, penderita akan dirujuk ke spesialis (THT), karena akan diperiksa lebih teliti lagi yaitu dengan menggunakan test elektromiografi. Bila masih ragu maka penderita akan dirujuk untuk CT scan , MRI, test darah, atau rontgen.

Penyebab Bell’s Palsy

Apa penyebab bell’s palsy? Penderita ini yang merasakan gejala seperti otot wajah yang tidak bisa digerakkan maupun yang lainnya bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun infeksi virus. karena penyakit ini memang jarang terjadi dan bisa sembuh dengan sendirinya dengan melakukan beberapa tahapan terapi di fisioterapi maupun terapi secara mandiri.

Tidak diketahui secara pasti apa yang bisa menyebabkan bell’s palsy ini, karena ada beberapa faktor seperti riwayat penyakit, infeksi bakterri, maupun penyebab lainnya seperti infkesi bagian telinga, sehingga penderita akan merasakan melemahkan otot wajah secara tiba-tiba.

Faktor Resiko Bell’s Palsy

Pada sebuah penelitian pada sekitar tahun 2015, ditentukan beberapa faktor resiko yang mudah terserang / rentan terkena penyakit ini. Penyakit ini bisa menyerang penderita pada rentan usia 15-60 tahun. Juga bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes akan mudah terserang penyakit bell’s palsy ini. Selain itu wanita hamil juga beresiko terkena bell’s palsy.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan faktor lain juga bisa berpotensi terserang penyakit ini. Oleh karena itu, tetaplah hidup sehaty dan menjaga pola makan yang teratur. Karena dengan selalu rutin menjaga hidup sehat maka kandungan gizi didalam tubuh akan semakin seimbang, sehingga imun dalam diri akan semakin meningkat. Apalagi disaat masa new normal ini, semua harus menerapkan pola hidup sehat.

Pengobatan dan Pencegahan

Jika dokter sudah mendiagnosis bahwa penderita mengidap penyakit bell’s palsy maka ada beberapa obat yang harus diminum dan yang paling penting adalah melakukan terapi. Penyakit bell’s palsy ini bisa sembuh dengan melakukan terapi dan latihan secara mandiri untuk menggerakkan otot wajah sedikit demi sedikit.

Apabila penderita memiliki diabetes dan hipertensi, dosis obat yang digunakan untuk bell’s palsy ini akan lebih ketat dan disertai kontrol untuk kedua penyakit tersebut. Antivirus bisa diberikan kepada penderita jika tidak ada gangguan fungsi ginjal.

Apabila penderita mengalami keluar terus air mata karena bell’s palsy maka bisa diberikan obat tetes mata agar mencegah kerusakan mata. Penderita juga disarankan untuk menutup kedua mata jika mata mengeluarkan air mata secara terus menerus.

Untuk mengembalikan otot ke kondisi semula, penderita harus rajin melakukan terapi. Cobalah untuk sering menyebutkan huruf vokal agar otot terangsang dan bisa kembali kuat seperti semula.

Pencegahan penyakit bell’s palsy ini sangat mudah sekali. Tentunya jika kalian tidak ingin terkena bell’s palsy pastikan kalian mengkonsumsi makanan dengan gizi dan vitamin yang seimbang, selain itu kalian harus memperhatikan pola keseharian , sering berolahraga, dan selalu hidup sehat dengan tidak mengkonsumsi makanan berlemak dan jangan terlalu sering bergadang dan jaga selalu kesehatan keluarga anda.

Konsultasikan Bell’s Palsy Bersama Halodoc

Jika kalian merasa ada yang tidak beres dengan otot wajah , kemungkinan bisa terserang bell’s palsy akan tetapi disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosa yang jelas. Jangan khawatir sekarang kalian bisa konsultasi dengan dokter langsung di halodoc secara online.

Konsultasi Bell's Palsy di Halodoc
Konsultasi Bell’s Palsy di Halodoc

Halodoc adalah sebuah situs kesehatan yang memiliki beberapa informasi seperti informasi rumah sakit, konsultasi dokter secara online, penjualan obat, dan lain sebagainya. Selain itu halodoc juga memiliki beberapa artikel dan tips kesehatan yang lengkap dan terbaru yang bisa memberikan informasi akurat tentang dunia kesehatan.

Jadi jangan khawatir jika kalian memiliki gejala bell’s palsy seperti yang disebutkan diatas, kalian bisa langsung kunjungi situs halodoc agar bisa mengetahui pengobatan dan pencegahan yang baik dan benar. Selalu hidup sehat dan berolahraga ya, semoga sehat selalu.

Apa itu Bell’s Palsy?

Sebuah penyakit yang menyerang otot wajah, kelemahan otot wajah yang terserang hanya sebagian saja, sehingga sisi wajah penderita penyakit ini akan terlihat seperti melorot sebelah.

Apakah Bell’s Palsy itu sama dengan Stroke?

Beda, bell’s palsy bukan stroke dan tidak ada kaitannya.

Apa saja gejala penyakit Bell’s Palsy?

Penderita akan sedikit meleh otot wajah, mengeluarkan air liur, dan telinga terasa tidak seimbang pendengarannya.

Siapa saja yang bisa terserang penyakit Bell’s Palsy?

Semua yang memiliki riwayat penyakit tertentu di rentan umur 15-60 tahun.

Bagaimana cara mengobati Bell’s Palsy?

Dengan mengkonsumsi obat yang telah diberikan oleh dokter, melakukan terapi wajah secara mandiri untuk melatih otot wajah.

Bagaimana pencegahan penyakit Bell’s Palsy?

Bell’s Palsy bisa dicegah dengan selalu hidup sehat dan menjaga pola makan yang teratur.

Rate this post

Leave a Comment