Suasana malam yang syahdu di Jogja selalu tersirat dalam cerita kehidupan sehari-hari masyarakat. Cerita yang bisa membuat sebuah kenangan saat kalian duduk manis di salah satu sudut kota Jogja bersama orang tersayang. Jogja memang gudangnya tempat asyik untuk bercengkerama menikmati indahnya suasana malam di kota penuh kenangan ini. Satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh keluarga adalah Alun-alun Kidul Jogja (alkid Jogja).
Alun-alun yang berada di selatan areal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini selalu menjadi pusat refreshing bagi wisatawan maupun masyarakat Jogja sendiri. Pada jaman dahulu, alun-alun kidul jogja ini sering digunakan untuk acara Kraton Jogja, seperti: Setonan, Manahan, Rampok Macan, Masangan, dll. Para seniman dan prajurit semuanya berkumpul disini untuk sekedar latihan dan mempertajam skill.
Alkid ini dibuat oleh Sultan Hamengkubuwono I sebagai penyeimbang dari dasar filosofi kebudayaan yang dipegang oleh Kraton. Sampai sekarang di Alkid ini dipercaya sebagai tempat peristirahatan bagi para Dewa. Memang sejak dahulu kala, letak alun-alun kidul ini sudah mempunyai filosofi tersendiri.
Jika sore hari tiba, aku dan istriku selalu menyempatkan ke Alun-alun kidul untuk sekedar menikmati suasana sore hari yang syahdu. Sempat teringat pada tahun 2008, Alkid masih sepi dan belum seramai sekarang. Dulu hanya ada beberapa pedagang angkringan, dan jajanan khas Jogja. Seperti: wedang ronde, bakso tusuk, dan lain lain.
Seiring berjalannya waktu, alun-alun kidul Jogja ini menjadi lebih ramai dan banyak pedagang denga aneka macam dagangan yang disediakan disini. Wisatawan domestik selalu memadati alkid jika weekend tiba. Memang aura ketenangan di alkid ini menjadi inti dari ramainya pengunjung alun-alun kidul hingga sekarang ini.
Alun-alun kidul sebuah icon kota jogja
Menjelang sore hari, aktifitas di alkid perlahan mulai ramai, Para pedagang mulai menyiapkan dagangannya, kereta sepeda lampu mulai memenuhi sebagian besar jalan di alkid, si mbah angkringan mulai membereskan makanan. Suasana ini seolah menjadi pemandangan rutin jika berada di alkid sekitar jam 16:00.
Alun-alun kidul Jogja perlahan menjadi sebuah icon wisata kota Jogja semenjak ramai pengunjung, terutama pada malam hari. Malam hari yang penuh keceriaan, lalu lalang kereta sepeda berhiaskan lampu led dan dentuman keras musik yang terdengar, seolah akan menjadi sebuah memori yang memiliki aura untuk segera kembali ke tempat ini. Yak, suasana ini akan selalu membuat kangen dengan suasana kota Jogja.
Baca Juga: Jogja Dulu, Tak seperti Jogja Sekarang
Menjelang maghrib, suasana akan semakin ramai. Ketika berdatangan mobil dan motor berplat luar Jogja. Ini menjadi kesibukan tersendiri bagi para pencari rezeki di alun-alun kidul. Keletihan para pedagang, dan kerja keras para juru parkir ini membuatku sedikit salut terhadap perjuangan mereka demi menghidupi keluarga. Melayani para wisatawan yang bisa dikatakan membludak jika di akhir pekan.
Bisa dikatakan, belum lengkap pergi wisata ke kota Jogja jika belum merasakan ramainya alun-alun kidul Jogja pada malam hari. Pikiranku seketika akan menjadi fresh saat ke alun-alun kidul Jogja ini. Meskipun hanya sekedar membeli wedang ronde ataupun menikmati kereta hias yang bisa disewa untuk 3x putaran di alkid.
Mitos beringin kembar di alkid jogja
Selain dua buah beringin di alun-alun utara, dua buah beringin kembar yang berada di tengah alun-alun kidul Jogja juga sudah menjadi landmark. Jika kalian teringat dengan alkid Jogja, maka yang terpikir di benak adalah dua buah beringin kembar. Beringin kembar ini sudah berumur ratusan tahun dan masih tetap berdiri kokoh.
Dua beringin ini yang ditanam dan diberi pagar dan penempatan yang sama seperti di Alun-Alun Utara. Kedua beringin ini dinamakan Supit Urang. Selain duaberingin di tengah, di alkid juga terdapat sepasang beringin yang mengapit jalan menuju Plengkung Nirbaya (Plengkung Gadhing). Sepasang beringin ini disebut Kiai Wok.
Menurut kepercayaan jawa, dua pohon beringin di alkid ini memiliki makna filosofi tersendiri, pada jamannya dua beringin ini menjadi tempat latihan para prajurit. Pada masanya setiap prajurit dilatih untuk mengelilingi dua beringin kembar ini dengan mata tertutup dan tidak boleh berucap. Kegiatan itu biasa disebut masangin (masuk diantara beringin).
Sampai sekarang, para pengunjung selalu melakukan ritual tersebut. Menurut mitos, jika berhasil melewati kedua beringin tersebut tepat ditengah, maka rejeki akan senantiasa berlimpah diberikan kepadanya. Memang hanya sebuah mitos, akan tetapi filosofinya kita harus selalu berusaha dengan ikhlas dengan apa yang kita kerjakan, dan pastinya usaha kita harus halal agar selalu berkah dalam kehidupan.
Sebagai info, di alkid ada persewaan penutup mata seharga Rp.5.000. Penutup mata ini bisa digunakan untuk ritual masangin diantara beirngin kembar ini. Para pengunjung selalu antusias untuk mencoba hal ini, hanya untuk seru-seruan saja sebenernya. karena belum lengkap kalau ke alkid belum coba ritual masangin ini.
Jajanan dan wahana di alkid Jogja
Berbagai jajanan dan wahana tersedia di alkid, ini menjadi salah satu tumpuan perekonimian warga sekitar alkid. Dengan banyaknya pengunjung di mlaam hari, baik wisatawan luar kota maupun warga Jogja sendiri selalu memadati area alkid Jogja paha akhir pekan. Nah apa aja sih yang ada di alkid Jogja ini?
Wedang Ronde
Kalau di China namanya adalah Tangyuan, yaitu makanan yang terbuat dari terigu diberi isi dan dibentuk speerti bola, wdang ronde salah satu minuman yang sangat cocok dikonsumsi pada saat malam hari, terdiri dari air jahe yang didalamnya terdapat campuran bahan makanan seperti kacang, kolang kaling, dan bola terigu. Harganya sangat murah semangkuk wedang ronde berkisar Rp. 5.000 – Rp. 8.000 saja.
Tempura
Yang lebih hits di alkid ini terkenal dengan yang namanya tempura, frozen food ini terbuat dari berbagai macam olahan, seperti otak-otak, mie, bakso, dan kanji. Tempura disajikan dengan cara digoreng dan diberi sambal sebagai pelengkap. Harga tempura di alkid berkisar antara Rp. 500 – Rp. 2.000 per buahnya. Sambil menikmati suasana ramai alkid, sangat cocok jika sambil menimati tempura di atas lesehan yang berada di tengah alun-alun ini.
Jagung Bakar
Di pelataran sebelah timur, ada beberapa pedagang jagung bakar yang terlihat seedang melayani para calon konsumennya. Jagung bakar ini peminatnya biasanya sepasang muda-mudi yang sedang dimabuk asmara.Harga jagung bakar berkisar antara Rp. 5.000 – RP. 8.000. Murah banget kan, apalagi kalau kita sedang mencari yang hangat di malam hari.
Angkringan
Angkringan banyak menjadi pilihan para mahasisawa, karena harganya yang sangat murah. Angkringan menyediakan berbagai makanan seperti: nasi kuciing, gorengan, sate usus, sate kerang, mie instan, dan minuman hangat maupun dingin. Angkringan selalu menjadi campuran warga untuk nyangkruk (nongkrong sambil ngobrol) dari berbagai kalangan. Ini memang mempunyai filosofi tersendiri, karena bisa dikatakan angkringan adalah pemersatu dari berbagai kalangan. Oh iya harusnya sih kalau di angkringan makan yang banyak mengandung protein, jadi keinget artikel temenku tentang greek yogurt tinggi protein punya temenku blogger juga deh hehe. Karena memang protein banyak manfaatnya.
Bakso tusuk
Di alkid juga terdapat jajanan khas yang biasanya terdapat di sekolah-sekolah maupun di kota. Bakso tusuk selalu menjadi primadona, karena panganan ini selain enak rasanya juga sangat muda dikonsumsi jika sedang berjalan-jalan di alkid. Dibungkus plastik dan disediakan tusukan dari lidi. harganya pun sangat murah sekitar Rp. 500. per buanya. Bakso tusuk ini juga bisa diberi kuah seseuai selera.
Es tebu
Ada yang sudah mencoba es tebu? minuman ini sangat segar. Jadi terdapat alat untuk memeras glukosa dari batangan tebu yang sudah disterilkan. Nah perasan dari batangan tebu ini kemudian diwadahi dan disediakan di sebuah gelas plastik. Rasanya segar bila diminum sore hari maupun malam hari. Harganya sekitar Rp. 5.000 per gelas. murah banget deh.
Wahana Sepeda dan kereta hias
Dan yang paling hits di alid adalah sepeda dan kereta hias, banyak stok sepeda hias bagi kalian yang ingin mencoba memutari kawasan alkid sebanyak 3 putaran. Kuota kursi yang terdapat di kereta hias ini juga sangat luas. cocok bagi keluarga maupun komunitas kecil, keseruan menggowes kereta ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para penyewa. Kereta hias ini dilengkapi dengan hiasan lampu led, dan monitor untuk melihat video klip yang diputar dari media yang terdapat didalamnya. Tarif harga sepesa hias alkid adalah antara Rp. 50.000 sampai Rp. 70.000 sekali sewa untuk 3 putaran.
Sebenarnya masih banyak jajanan dan wahana yang terdapat di alkid Jogja ini, untuk mengetahui lebih lengkap, kalian harus coba mengunjungi alkid pada saat senja tiba. Yang aku rasakan jika berkunjung ke alkid itu pikiran akan menjadi lebih fresh, melihat lalu lalang orang atau hanya sekedar menikmati pangan yang tersedia di alkid Jogja.
Fasilitas di alkid Jogja
Berbicara soal fasilitas, di alkid Jogja memang sangat minimalis, untuk parkir kendaraan digunakan pelataran Sasana Hinggil untuk kendaraan roda 2. Dan untuk kendaraan roda 4 disediakan tempat parkir di sepanjang jalan alkid. Memang terkesan agak sempit jika parkir kendaraan roda 4 ditempatkan di jalanan.
Karena jalan alkid cukup sempit untuk dilalui oleh 2 mobil, belum harus berbarengan dengan kereta hias yang sedang disewa oleh para pengunjung. Kalian cukup mengeluarkan Rp.3000 untuk sekali parkir kendaraan roda 2 dan Rp. 50.000 untuk tarif parkir kendaraan roda 4.
Failitas lainnya yaitu toilet umum dan Musholla, di bagian barat alun-alun kidul terdapat toilet dan Musholla yang dikelola oleh warga setempat. Jadi untuk kalian yang berkunjung ke alkid, tak perlu khawatir mencari toilet dan musholla , karena sudah tersedia di alkid ini.
Bagaimana rute jalan menuju alkid Jogja? Bagi para wisatawan yang memarkir kendaraan di parkiran Abubakar maupun Ngabean. Bisa menggunakan jasa becak agar bisa sampai ke alun-alun kidul. Alkid terletak tidak jauh dari Malioboro. Sehingga masih satu lingkup area wisata kota Jogja pada umumnya yang sering dikunjungi.
Atau apabila ingin memakai jasa ojek online, anda bisa menitikkan maps dan search alun-alun kidul untuk bisa sampai kesana. Jarak dari malioboro ke alkid Jogja hanya sekitar 1 KM atau sekitar 15 menit perjalanan menggunakan becak maupun ojek online.
Tinggalkan kenangan dengan sebuah cerita
Alun-alun kidul Jogja sudah menjadi icon wisata yang sudah terkenal. Mungkin sudah tidak asing lagi bagi para mantan mahasiswa Jogja, karena alkid menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi juga ooeh para mahasiwa yangs edang merantau di Jogja. Alkid bisa menjadi tempat berkeluh kesah dengan seharian aktifitas akademik, sama seperti fungsinya terdahulu. Alkid menjadi sebuah tempat berkelu kesah warga bagi yang mempunyai masalah.
Tinggalkanlah cerita yang akan menjadi sebuah memory kenangan di masa yang akan datang, cerita sekarang akan menjadi sebuah cerita menarik bagi anak dan cucu kita pada masa yang akan datang. Ingat alkid, kalian akan ingat Jogja, tempat dimana dahulu merajut kehidupan yang berputar terus. Alkid akan tetap menjadi alkid, akan tetapi kalian suatu saat nanti jika berkunjung ke Alkid, jadilah seorang yang sukses yang bisa menengok sebuah sudut kota Jogja ini beberapa tahun kemudian. Semua akan tercatat pada sebuah judul artikel unik kelak di blogku.
Aku hanya berpesan, sedikit miris melihat sampah yang berserakan di Alkid, jika aku menjadi alkid, aku sedikit menangis karena tidak dijaga kebersihannya oleh para pengunjung. Sebisa mungkin buanglah bekas makanan dan plastik ke tempat sampah yang sesudah disediakan di sekeliling area alun-alun kidul ini. Tinggalkanlah sebuah cerita, jangan meninggalkan sampah. Kalau bukan kalian yang memulai, harus sampai kapan akan seperti ini?
Semoga artikel ini bermanfaat bagi dunia traveling maupun referensi tempat wisata di Jogja, Setelah selesai menulis artikel ini, aku dan istriku akan segera bersiap-siap menikmati malam hari di alkid. Sebuah cerita dan sebuah harapan dari aku salah satu penikmat suasana malam hari di alun-alun kidul Jogjakarta. Sampai berjumpa lagi di tulisan berikutnya ya.
Wih Jogja emng menarik
jogja memang selalu istimewa ya gan, banyak kenangan pahit dan manis disana 😀
Jogja memang tidak bisa dilupakan mas:D
Mas, aku tinggal di sebelah alun alun utara Jogja, yang berarti tak jauh dari alun alun kidul itu lhooh…
Hayuk main mbak hehehe
Aku pernah 2x jalan di anatara pohon beringin di Alun2 Kota Jogja nih 🙂 Ternyata susah juga ya berhasil lurus hehehe. Sewa penutup mata bayar 5K aja murce juga. Trus di sekitar situ ada tempat dan persewaan main enggrang, bayarnya suka2.
Susah banget,, aku aja coba sekali gagall,trus ga nyoba lagi mbak hehehe
5ribu sekali sewa menurutku ya murah juuga sih 😀
Ya Tuhan, baca tulisanmu ini bikin aku makin kangen Jogja. Mesti diwujudkan nih planning ke Jogja dan kumpul bareng teman-teman di Jogja sesegera mungkin. Rindu yang tak terobati itu bikin peri ya, mesti segera disembuhkan.
yok lah mbak Mon, gas ke jogja. smaa nostalgiaan mas PW hahhaha
bakal seru klo misal meet up d Jogja, karena istimewa haha
Aku saat ke Yogya pernah ke alun-alun nya yang terkenal besar dan luas .
Waktu itu aku rame-rame bareng teman jalan mulai dari Malioboro sampai alun-alun. Sore jelang malam jadi nggak panas.
Alun-alun kota Yogya memang berkesan bagi pengunjung. Banyak jajanan yang dijual di sana. Aku juga suka mampir di kios aksesoris yang barang-barangnya lucu dan unik.
Aku belum pernah nyoba jalan di antara 2 pohon beringin. Pingin sich siapa tahu beruntung, hehehe nggak sich cuma buat seru-seruan aja.
itu alun laun utara berarti mbak, enaknya sore memang klo mau jalan2 di jogja. Malioboro juga deket banget sama alun alun utara,
klo ke jogja nanti harus dicoba mbak mitosnya itu. jalan diantara phon beringin harus lurus dan lewat diantara keduanya hehehe
Inget banget waktu ke Alun-alun Jogja, ada tempat mie yang enak dekat situ… Mie Pele namanya kalau ngga salah…. Haduh jadi rindu Jogja
mie pele aku malah baru denger mbak hahaha
patut dicari nih besok
Kultur dan mitos yang terjaga adalah nafas Jogjakarta yang membuatnya tetap istimewa. Salah satu tempat yang bisa bertemu keduanya ya di alkid ini. Semoga selalu istimewa meski arus modernitas tampaknya terus memaksa kota ini untuk berubah.
semoga selalu terjaga adat istiadat yang udah turun temurun di Kraton. Jogja istimewa karena istimewa budayanya juga,
Sudah beberapa kali ke joga tapi belum kesampaian juga untuk mencoba berjalan di antara dua beringinnya alkid dengan mata tertutup.makin penasaran sich sebenarnya
iya ini kepercayaan masyarakat setempat mas. tapi klo belum coba ini di alkid rasanya belum lengkap. harus dicoba mas 😀
jogja, keren banget pastinya dan kangen ingin kesana lagi menikmati alun-alunnya
hayuk mas direncanakan untuk berkunjung ke jogja lagi 😀
jogja, memang keren banget dan suasanya bikin kangen lagi ingin kesana.
wah.. saya pernah nih ke sini sekali waktu ke jogja
waktu itu ada festival apa gitu.. banyak mobil odong2 yang muter2in alun-alun itu.. yang banyak lampunya
terus makan ayam bakar di pinggirannya
seru sih
yup mas, dipinggiran itu banyak odong2 berlampu
tiap malam kesibukan alkid ya seperti itu mas hehehe
seru kan?
wah seru juga nih nongkrong cantik di alkid jogja.. banyak jajanan pulaa, makin betah deh.. hehe
nanti kalo mudik, main kesini juga ah malem-malem.. seru kayaknya
mudiknya kmn emng mbak? asli jogja nih jangan2 hehehe
alkid makin rame sekarang mbak 😀
Betewe, keren euy tau nama aslinya ronde di China sana …, Tangyuan.
Mantul perbendaharaan bahasa Mandarinnya.
Aku belum pernah nyobain berjalan dengan mata tertutup melewati dua pohon beringin besar itu, mas …
Takut nabrak orang hhhahaa ..
Kalau malam rame juga, ya ..
Ada permainan enggrangnya.
Tapi waktu itu ngga kucobain, malah keasikan keliling naik mobil warna-warni 🙂
iya mas tangyuan.,, aku juga dr google kkwkwkw
aku mah gbs samasekali bhs mandarin 😀
haha ga bakal kok mas klo ada orang pasti otomatis org itu minggir karena udh tau haha
banyak jg tapi yg nabrak org beneran 😀
Seru sekarang di alkid banyak wahananya jadi bisa milih deh
jadi kapan mau ke jogja lagi mas 😀
jogja memang tempat nya wisata ya gan, banyak sekali spot spot wisata terbaik yang wajib disamperin bagi traveler, kalau alkid ini memang cocok banget dikunjungi pas malam hari ya, karena pas rame rame nya, sambil naik mobil2 an dsana seru banget 😀
mobil hiasnya klo malam berkilau kilau mas,, seru aja jadinya hehehe
jogja emang surganya tempat wisata, klo turis domestik seminggu baru puas klo di jogja 😀
Ah, aku kangen banget sama Jogja. Semoga ada kesempatan ke sana lagi dalam waktu dekat Eh, tiap ke sana aku belum pernah lho coba lewatin beringin itu. Gak tahu kenapa bawaannya takut, hehehe. Kalau ibuku katanya pernah pas study tour sama temen-temennya dan beliau berhasil
ga ada apa2 kok di natara beringinnya. aman
itu sekedar mitos aja sih, buat seru2an. utuk masalah mistisnya malah aku ga begitu paham 😀
Aku sempet ke Jogja, tapi nggak sempet menikmati keseluruhan Jogja. Jadi, baca artikel ini kayak seneng aja, bisa ngerasain Alun-alunnya yang ramai dan banyak jajanannya yang juga mirip kayak di kota tinggalku. Ehm…tapi, bedanya pohon beringin kembar itu lho, dari dulu aku penasaran banget sama pohon ini. Kakak berhasil nggak? Pengen nyobain, kayaknya nggak sulit, tapi kok banyak yang nggak berhasil. Aku sombong banget, bilang nggak sulit. Wkakaka
Aku pernah berhasil mbak, tapi entah hoki atau emang kebeneran aja heheh
katanya sih mitosnya juga pikirannya harus jangan kemana2 biar berhasil..
ayo mbak ke jogja lagi biar kenangannya hadir kembali hehe
Alun alun memang seru kalau di malam hari, selain tempatnya juga bagus buat nongkrong bersama teman-teman ataupun makan malam disana, rasanya ada yang beda lah gitu.. Apalagi makanan yang dijual disana juga bervariatif dan ditambah dihibur dengan kereta warna warni yang dikayuh mengelilingi alun akun tersebut, jogja emang seru deh 😀
jogja emang ga ada matinya:D
pasti bakal balik lagi ke jogja pengen menikmati suasana syahdu jogja kalo sudah kesini,,
mari2 ke jogja lagi hhehe
jadi kangen jogya nih baca ini. Kulineran macam apapun kayaknya gampang dicari di yogya.
hayuk mbak ,main main dan mengahbiskan waktu senja di Jogja bersama keluarga itu lebih asyik
Gw kalo main ke alun-alun ini selalu cari jajanannya. Ya ampun, murah-murah…
Rasanya bakulnya pengen gw boyong ke Pondok Labu biar kalo gw lagi laper tinggal beli
Wwkwkwkwk
berrti buka jajanan aja disana mas, resepnya cari di Jogja hehe
pasti laku 😀
di Jogja emang terkenal murahnya sih mas,, banyak yg bilanggitu sih
wah jadi inget pas masih di jogja, main kesitu malam2 bersama teman, naik mobil2an dan coba melewati 2 pohon besar itu dengan mata tertutup, tapi ane gagal hahaha 😀
rame kan mas? pokoknya kalo ke jogja harus dicoba ritual masangan di alkid,,
tiap maalam rame disini hehe
Sering banget denger mitos ttg alun2 kidul yang melewati 2 pohon beringin ini, pengen nyoba juga jadi greget ya koq bisa gak lurus jadinya 😀
iya mbak kadang belok sendiri kan, makanya jadi banyak pengunjung yg penasaran,, kok bisa belok sndiri hehe
Paling suka sama makanannya itu loh loh,..banyak banget,…malam-malam makan jagung bakar sama es tebu,…wadau nikmatnya tiada duanya,..cuaca dingin tambah dingin
es tebu manisnya itu mantapp apalagi ditambah jagng bakar, sepertinya bakal menjadi kolaborasi panganan terbaik d alkid hehe
mas pernah ke alkid?
Wah, bisa jadi referensi nanti liburan ke Jogja. Kebetulan, tahun ini gue sekeluarga mau ke Jogja. Huehehehehe
ah kapan gan? jgn lpa mampir alkid
alun alun memang memiliki view dan ciri khasnya yang unik kalau malam om, dan ramai tentunya pada event2 tertentu..
pastinya alun2 itu memang bersejarah dari dulunya
apalagi alun2kidul jogja hehe
dulu enak buat mojok malam-malam, gk tau kalau sekarang apakah masih aman kayak dulu,, hahahaha
haha sekarang udah terlalu rame,, ga enak mojok malam2 wkkwkw
jadi ingat pas ke alun-alun kidul cobain di tutup mata dan pengen melewati kedua pohon itu. tapi nyatanya aku malah berbelok arahan dan rasa-rasanya pas mata di tutup itu ada yang ngarahin lho.
iya soalnya gatau juga tuh kenapa, ada mitos kali yah hehehe
tapi ya hoki2an sih:D
malah fokus sama motornya, itu plat E nya daerah mana kang?
plat Kuningan mbak hehe
aku aslinya kuningan tapi kebeneran dapat istri orang Bantul., jd menetap d JOgja deh
Ritual masangin sdh spt uji nyali sj, itu waktu ritual tsb jam tertentu atau bebas? Mitos tp sdh jd semacam challenge jg. Angkringan sptnya jd kuliner identitas jg. Mengenai nyampah memang prihatin. Di negara lain yg terjaga kebersihannya, warga di sana rela bawa kresek sendiri utk memungut sampah, baru dibuang d tmpt yg disediakan. Di sini kresek malah dikoleksi jadi masalah jg buat lingkungan hehe..
bebas sebenernya mbak ga ada jam tertentu, sebenernya untuk jaman sekarang cuma buat seru2 an aja sih.Selebihnya entah itu mitos atau ngga masih trgantung kepercayaan masing2 heheh
Sampah emang susah mbak, kesadarannya ini juga harus kembali ke diri kita masing2 sih 😀
Lengkap bgt infonya soal alkid
iya mbak makasi 😀
Weleh-weleh, ngelihat postingan ini aku jadi rindu Jogja. Beneran, Jogja emang selalu membuat orang terngiang-ngiang
udah ga di jogja apa mbak?
balik lagi ke jogja lagi mbak hehee
Selain menikmati Alun-alun, ada mitosnya juga. Bikin filosofi Alun-alun semakin dalam. Jadi penasaran nih dengan suasana malamnya..
harus dicoba mas, main ke alkid jogja..
main in Masangin (masuk dianatara dua beringin)